Pentingnya Komisi-Komisi Pelayanan dalam Gereja Pantekosta di Indonesia Wilayah XXII Kabupaten Sambas
Dalam Gereja Pantekosta di Indonesia Wilayah XXII Kabupaten Sambas, terdapat beberapa komisi pelayanan yang memiliki peran penting dalam menjalankan program kerja dan memperkuat hubungan antara jemaat. Komisi-komisi ini dibentuk berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan dan Surat Keterangan Tugas Nomor 02/SKT/GPdI-MW-XXII/IX-2022. Artikel ini akan membahas pentingnya komisi-komisi pelayanan dalam gereja ini. Salah satu komisi yang ada adalah Komisi Pelayanan Wanita Pantekosta (PELWAP). Komisi ini dipimpin oleh Pdt. Renny Palapa, dengan Sekretaris Pdm. Ratna Karmila Silalahi dan Bendahara Pdm. Rohana Ginting. PELWAP memiliki peran penting dalam memberdayakan anggota jemaat wanita dan membentuk wadah-wadah untuk pelayanan. Melalui komisi ini, wanita dalam gereja dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan dan pengembangan diri. Selain itu, ada juga Komisi Pelayanan Pria Pantekosta (PELPRIP) yang dipimpin oleh Pdt. Isak Jamal, dengan Sekretaris Pdm. Nopa S.Pd.K dan Bendahara Bpk Darkus. Komisi ini bertujuan untuk memberdayakan anggota jemaat pria dan memfasilitasi pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. PELPRIP juga berperan dalam membangun hubungan yang kuat antara anggota jemaat pria dan mendukung pertumbuhan rohani mereka. Komisi-komisi pelayanan ini sangat penting dalam menjalankan program kerja gereja dan memperkuat hubungan antara jemaat. Melalui komisi-komisi ini, anggota jemaat dapat terlibat aktif dalam pelayanan dan pengembangan diri sesuai dengan bakat dan minat mereka. Selain itu, komisi-komisi ini juga menjadi wadah untuk membangun hubungan yang erat antara anggota jemaat, sehingga tercipta kebersamaan dan saling dukung dalam menjalankan tugas pelayanan. Dalam konteks gereja, komisi-komisi pelayanan juga memiliki peran penting dalam menjalankan AD/ART Gereja Pantekosta di Indonesia. Komisi-komisi ini membantu dalam mengimplementasikan pasal-pasal yang berkaitan dengan pemberdayaan anggota jemaat dan pembentukan wadah-wadah pelayanan. Dengan adanya komisi-komisi ini, gereja dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya dan memenuhi visi dan misi gereja. Selain itu, komisi-komisi pelayanan juga didasarkan pada hasil musyawarah wilayah yang dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan komisi-komisi ini melibatkan partisipasi dan persetujuan dari anggota jemaat. Dengan demikian, komisi-komisi ini memiliki legitimasi dan dukungan dari jemaat, sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam kesimpulan, komisi-komisi pelayanan dalam Gereja Pantekosta di Indonesia Wilayah XXII Kabupaten Sambas memiliki peran penting dalam menjalankan program kerja gereja dan memperkuat hubungan antara jemaat. Melalui komisi-komisi ini, anggota jemaat dapat terlibat aktif dalam pelayanan dan pengembangan diri, serta membangun hubungan yang erat antara sesama anggota jemaat. Dengan adanya komisi-komisi pelayanan ini, gereja dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya dan memenuhi visi dan misi gereja.