Perburuan Osama bin Laden: Jejak Terorisme di Afganistan
Pada tahun 2001, serangan teror yang menghancurkan World Trade Center dan Pentagon di Amerika Serikat mengguncang dunia. Kongres AS segera merespons dengan merencanakan pembalasan dendam terhadap pelaku serangan tersebut. AS juga melakukan upaya diplomasi untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara di seluruh dunia dalam mengutuk serangan terorisme dan membantu dalam pencarian pelaku. Melalui analisis intelijen yang cermat, Osama bin Laden akhirnya diidentifikasi sebagai dalang di balik serangan tersebut. Osama bin Laden, seorang warga negara Arab Saudi, awalnya mendukung pemerintah AS. Namun, ia kemudian memutuskan untuk melawan kehadiran AS dan sekutunya di Timur Tengah karena dianggap merendahkan agama Islam. Bin Laden bergabung dengan pemerintahan Taliban di Afganistan, yang memiliki hubungan erat dengannya. Di Afganistan, ia merencanakan serangkaian aksi teror untuk menghancurkan Amerika Serikat dan dunia secara keseluruhan. Pemerintah AS menunjuk Afganistan sebagai target pertama dalam upaya mencari Osama bin Laden dan anggota Al-Qaeda serta kelompok Taliban lainnya. Pasukan AS melakukan serangan di ibu kota Afganistan, Kabul, untuk menemukan dan menangkap orang-orang yang dianggap teroris. Banyak dari mereka yang tertangkap dibawa ke kamp tahanan militer AS di Guantanamo, yang pertama kali digunakan sebagai penjara untuk para teroris pada tahun 2002. Para tahanan awalnya ditempatkan di kamp X-ray sebelum kemudian dipindahkan ke lokasi lain. Perburuan terhadap Osama bin Laden dan anggota teroris lainnya terus berlanjut. Upaya ini melibatkan kerjasama antara AS dan negara-negara lain dalam memerangi terorisme global. Meskipun perburuan ini memakan waktu yang lama, akhirnya pada tahun 2011, Osama bin Laden berhasil ditangkap dan dibunuh oleh pasukan khusus AS di Pakistan. Peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman terorisme global dan pentingnya kerjasama internasional dalam memeranginya. Meskipun Osama bin Laden telah tiada, upaya untuk mengatasi terorisme terus berlanjut hingga saat ini.