Peran Abu Thalib dan Siti Khadijah dalam Membela dan Melindungi Dakwah Rasulullah Saw
Abu Thalib bin Abdul Muthalib adalah sosok yang sangat gigih dalam membela dan melindungi dakwah Rasulullah Saw. Meskipun ia tetap berpegang pada agama nenek moyangnya, Abu Thalib memberikan perlindungan dan bantuan yang totalitas kepada Rasulullah Saw. Dalam Asad Al-Ghobah, terdapat cerita bahwa ketika Abu Thalib semakin sakit, ia memanggil seluruh warga Bani Abdul Muthalib dan memberikan pesan penting kepada mereka. Ia berkata, "Kalian akan baik-baik saja selama kalian mendengarkan perkataan Muhammad dan mengikuti perintahnya. Ikutilah dia dan percayailah dia, maka kalian akan selamat." Setelah Abu Thalib meninggal dunia, Rasulullah Saw berdoa, "Semoga Allah Swt merahmatimu dan mengampunimu. Aku akan memohon ampunan untukmu, sampai Allah Swt melarangku." Tidak lama setelah meninggalnya Abu Thalib, Siti Khadijah, istri tercinta Rasulullah Saw, juga meninggal dunia. Khadijah wafat pada bulan Ramadhan tahun ke-12 kenabian dalam usia 65 tahun. Dengan meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah, musibah demi musibah datang bertubi-tubi bagi Rasulullah Saw. Keduanya adalah orang yang sangat gigih dalam membela dan melindungi beliau. Sejak saat itu, kaum kafir Quraisy semakin gencar dalam melancarkan gangguan kepada Rasulullah Saw. Tahun meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah dikenal sebagai Amul Huzni atau tahun kesedihan. Dalam konteks sejarah Islam, peran Abu Thalib dan Siti Khadijah sangatlah penting. Mereka adalah dua sosok yang memberikan dukungan dan perlindungan yang besar kepada Rasulullah Saw. Abu Thalib, sebagai paman Rasulullah Saw, menjadi benteng yang melindungi dakwah beliau. Meskipun tidak memeluk Islam, Abu Thalib tetap memberikan perlindungan dan dukungan yang kuat. Siti Khadijah, sebagai istri pertama Rasulullah Saw, juga memberikan dukungan moral dan materi kepada beliau. Kehilangan mereka berdua merupakan pukulan berat bagi Rasulullah Saw dan umat Islam. Dalam menghadapi musibah dan gangguan yang datang setelah meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah, Rasulullah Saw tetap tegar dan tidak putus asa. Beliau terus melanjutkan dakwahnya dengan semangat dan kegigihan yang luar biasa. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan kesedihan, Rasulullah Saw tetap berjuang untuk menyebarkan agama Islam dan membimbing umatnya. Dalam kesimpulan, peran Abu Thalib dan Siti Khadijah dalam membela dan melindungi dakwah Rasulullah Saw sangatlah penting. Meskipun keduanya telah meninggal dunia, pengaruh dan kontribusi mereka tetap terasa dalam sejarah Islam. Keberanian dan kesetiaan mereka menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam menyebarkan agama.