Akuntansi Sewa dan Penyusutan dalam Bisnis
Dalam bisnis, perjanjian sewa adalah hal yang umum terjadi antara dua pihak, yaitu pihak yang memiliki aset (sewa) dan pihak yang diberi hak untuk menggunakan aset tersebut (penyewa). Dalam perjanjian sewa, penyewa berkewajiban untuk membayar sewa kepada pemberi sewa selama masa sewa. Salah satu manfaat dari menyewa aset adalah penyewa dapat menggunakan aset tersebut tanpa harus mengeluarkan dana besar atau memperoleh pendanaan. Selain itu, beban-beban seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan juga menjadi tanggung jawab penyewa sebelum umur manfaat aset berakhir. Dengan demikian, risiko atas biaya tambahan tersebut menjadi tanggung jawab penyewa. Dalam akuntansi, pengaturan untuk menyewa aset saat ini berfokus pada proyek gabungan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board - IASB) dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Board - FASB) untuk menggabungkan standar akuntansi AS dan standar internasional. Berdasarkan standar ini, penyewa dan pemberi sewa diwajibkan untuk mencatat aset dan liabilitas terkait dalam kontrak sewa jangka panjang. Namun, dalam buku teks ini, kita akan berasumsi bahwa sewa dilakukan dalam jangka pendek dan tidak melebihi satu tahun. Dalam kasus ini, pembayaran sewa dicatat dengan mendebit Beban Sewa dan mengkredit Kas. Jangka waktu sewa, termasuk opsi pembaruan, diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. Metode ini digunakan untuk menghitung sewa aset yang dijelaskan di awal bab. Selain itu, dalam akuntansi juga terdapat konsep penyusutan. Penyusutan adalah proses pemindahan biaya peralatan dan pengembangan tanah ke akun beban secara sistematis selama umur manfaatnya. Aset tetap selain tanah kehilangan kemampuannya untuk memberikan jasa seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, biaya aset tetap tersebut harus dikurangi secara berkala melalui penyusutan atau depresiasi. Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan adalah dengan mendebit Beban Penyusutan dan mengkredit akun kontra aset bernama Akumulasi Penyusutan atau Penyisihan untuk Penyusutan. Penggunaan akun kontra aset ini memungkinkan biaya awal dalam akun aset tetap tetap tidak berubah. Penyusutan dapat disebabkan oleh faktor fisik atau fungsional. Penyusutan fisik terjadi karena penggunaan dan pengaruh cuaca terhadap aset tetap. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi ketika aset tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa sesuai dengan tingkat yang diharapkan. Sebagai contoh, peralatan dapat menjadi kuno akibat perubahan teknologi. Namun, terdapat dua kesalahan pengertian umum tentang penyusutan. Pertama, penyusutan tidak menjelaskan penurunan nilai pasar suatu aset tetap. Penyusutan sebenarnya adalah alokasi biaya aset tetap terhadap beban sepanjang umur penyusutan. Oleh karena itu, nilai buku aset tetap (biaya dikurangi akumulasi penyusutan) biasanya tidak sama dengan nilai pasar. Hal ini dikarenakan aset tetap lebih digunakan untuk kegiatan operasional daripada dijual kembali. Kedua, penyusutan tidak menyediakan kas untuk menggantikan aset tetap ketika aset tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Kesalahpahaman ini muncul karena penyusutan, berbeda dengan kebanyakan beban lainnya, tidak membutuhkan pengeluaran kas saat dicatat. Dalam akuntansi bisnis, pemahaman yang baik tentang akuntansi sewa dan penyusutan sangat penting. Dengan memahami konsep-konsep ini, bisnis dapat mengelola aset mereka dengan lebih efektif dan membuat keputusan