Kenangan Indah Bersama Ibu di Kensington Gardens
Setiap kali Ramadan tiba, kenangan tentang ibu selalu menghampiri pikiran saya. Sudah dua puluh tiga Ramadan sejak ibu meninggalkan dunia ini, namun kenangan tentangnya masih terpatri kuat dalam hati saya. Ibu pergi saat saya masih seorang pemuda yang tengah mengejar pendidikan. Penyakit ganas juga merenggut nyawa ayah saya pada saat yang sama. Setiap kali saya teringat akan ibu, rasa sedih dan rasa bersalah selalu menghampiri pikiran saya. Pada suatu senja Ramadan di awal musim semi, saya duduk di sebuah taman yang terletak sebelas ribu delapan ratus kilometer dari makam ibu. Meskipun jaraknya begitu jauh, kenangan tentang ibu tetap dekat di hati saya. Di taman itu, bunga-bunga mulai mekar dengan indahnya. Langit cerah namun udara terasa dingin. Saya melihat sekelompok angsa putih yang riang berenang di kolam. Di satu sudut taman, ada seorang ibu dan anak yang sedang bermain dengan riangnya di atas rerumputan. Melihat mereka, saya teringat akan momen-momen terakhir bersama ibu. Saat saya masih kecil, ibu sering membacakan kisah Peter Pan sebelum saya tidur siang. Saya sangat menyukainya. Di taman ini, saya menyadari bahwa sebenarnya saya berada di London karena ibu. Jika ibu tidak pernah membacakan cerita, mengajari saya membaca, dan membuat saya mencintai buku, mungkin saya tidak akan tumbuh menjadi seorang penulis. Dan jika saya bukan seorang penulis, saya tidak akan diundang ke London untuk mengikuti sebuah festival sastra. Saya juga tidak akan pernah duduk di sebuah bangku kayu di Kensington Gardens pada suatu senja yang cerah dan dingin seperti ini, atau bahkan berziarah ke tempat yang sebelumnya hanya bisa saya bayangkan dari kisah Peter Pan. Sepanjang hidupnya, ibu tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengunjungi London. Dia tidak pernah menginjakkan kaki di Kensington Gardens. Namun, dialah yang telah membuka jendela-jendela imajinasi saya, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup saya. Baru sekarang saya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayangnya yang telah mengikat saya sepanjang hidup, bahkan setelah dia tiada. Sudah hampir pukul delapan malam, taman ini akan segera ditutup. Langit mulai gelap, namun hati saya dipenuhi dengan kehangatan dan keindahan kenangan bersama ibu di Kensington Gardens.