The Power of Mind-Wandering in Boosting Creativity
Penelitian selama 15 tahun terakhir menunjukkan bahwa pikiran manusia cenderung lebih kreatif saat melakukan tugas-tugas yang bersifat otomatis dan tidak memerlukan banyak pemikiran. Fenomena ini dikenal sebagai "stream of consciousness" thinking, di mana pikiran kita dapat melayang dan terlibat dalam kognisi spontan. Meskipun masyarakat umumnya percaya bahwa ide-ide brilian hanya muncul melalui kerja keras, peneliti kognitif seperti Kalina Christoff dari University of British Columbia menegaskan bahwa pikiran kita seringkali menghasilkan ide-ide baru yang menarik saat kita sedang tidak terlalu fokus pada suatu tugas. Christoff menjelaskan bahwa pola aktivitas otak yang disebut sebagai default mode network (DMN) menjadi lebih aktif saat pikiran kita melayang atau saat kita sedang melakukan tugas-tugas pasif, dibandingkan ketika kita sedang fokus pada sesuatu. DMN merupakan keadaan di mana otak kembali saat kita tidak sedang terlibat secara aktif. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas seringkali muncul saat pikiran kita sedang "berjalan-jalan" tanpa arah yang jelas. Meskipun DMN memainkan peran penting dalam proses kreatif, demikian disampaikan oleh Beaty, seorang neurosains kognitif dari Penn State University, ia juga menekankan bahwa jaringan lain dalam otak turut berperan dalam memodifikasi, menolak, atau mengimplementasikan ide-ide yang muncul. Oleh karena itu, tidak bijaksana untuk sepenuhnya bergantung pada ide-ide yang muncul saat pikiran sedang melayang. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kreativitas tidak selalu harus dipicu melalui kerja keras. Terkadang, memberi kesempatan pada pikiran untuk berkelana secara spontan dapat membawa kita pada ide-ide yang segar dan inovatif.