Mengeksplorasi Perbedaan Gender dalam Tes Normalitas
Pendahuluan: Tes normalitas adalah alat penting yang digunakan untuk menentukan apakah data mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan gender dalam dua tes normalitas yang paling umum digunakan: Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Bagian 1: Kolmogorov-Smirnov Test Kolmogorov-Smirnov test adalah metode non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan distribusi empiris dengan distribusi teoretis. Dalam penelitian ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan gender dalam Kolmogorov-Smirnov test untuk tiga variabel: motivasi, kepuasan, dan kinerja. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam statistik Kolmogorov-Smirnov antara pria dan wanita untuk ketiga variabel tersebut. Bagian 2: Shapiro-Wilk Test Shapiro-Wilk test juga adalah metode non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan distribusi empiris dengan distribusi teoretis. Dalam penelitian ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan gender dalam Shapiro-Wilk test untuk tiga variabel: motivasi, kepuasan, dan kinerja. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam statistik Shapiro-Wilk antara pria dan wanita untuk ketiga variabel tersebut. Bagian 3: Lilliefors Signifikansi Koreksi Lilliefors signifikansi koreksi adalah metode yang digunakan untuk menguji signifikansi hasil Kolmogorov-Smirnov test. Dalam penelitian ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan gender dalam Lilliefors signifikansi koreksi untuk tiga variabel: motivasi, kepuasan, dan kinerja. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam Lilliefors signifikansi koreksi antara pria dan wanita untuk ketiga variabel tersebut. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tes normalitas antara pria dan wanita untuk tiga variabel: motivasi, kepuasan, dan kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa tes normalitas dapat digunakan secara aman untuk data dari pria dan wanita.