Pengerahan Tenaga Muda dalam Membangun Indonesi
Dalam upaya pengerahan tenaga pemuda Indonesia, Jepang memperkenalkan konsep-konsep seperti seishin (semangat) dan Bushido (jiwa satria). Selain itu, mereka juga mengembangkan disiplin dan menghilangkan rasa rendah diri. Salah satu wadah latihan yang dibentuk oleh Jepang adalah Barisan Pemuda Asia Raya (BPAR), yang diresmikan pada tanggal 11 Juni 1942 dengan pimpinan dr. Slamet Sudibyo dan S.A. Saleh. BPAR merupakan bagian dari Gerakan Tiga A yang bertujuan untuk mempersatukan Indonesia dengan Jepang. Konsep "Jepang adalah saudara tua bagi Indonesia" terlihat menarik bagi kalangan pemuda. Selain BPAR, Jepang juga membentuk wadah latihan lainnya yang disebut San A Seinen Kutensho di bawah Gerakan Tiga A. Latihan dalam San A Seinen Kutensho ditujukan kepada para pemuda yang sudah aktif di dalam organisasi, seperti kepanduan. Pada tahap pertama pelatihan, sebanyak 250 orang telah dilatih. Meskipun San A Seinen Kutensho telah dibentuk, perkumpulan kepanduan seperti "Perkemahan Kepanduan Indonesia" (Perkindo) juga masih diadakan di Jakarta. Gerakan kepanduan menjadi wadah yang baik untuk membina kader yang penuh semangat dan disiplin. Perkumpulan ini pernah dikunjungi oleh Gunseikan dan tokoh Empat Serangkai dari Putera. Selain itu, terdapat juga organisasi lain yang bernama Seimendan (korps pemuda). Organisasi ini terdiri dari pemuda berusia 14-22 tahun dan awalnya memiliki 3.500 anggota dari seluruh Jawa. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Bagi Jepang, organisasi ini merupakan tenaga cadangan yang dapat memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya. Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis belakang. Dengan adanya pengerahan tenaga muda melalui berbagai organisasi dan wadah latihan yang dibentuk oleh Jepang, diharapkan pemuda Indonesia dapat menjadi generasi yang penuh semangat, disiplin, dan siap membangun Indonesia.