Dampak Ledakan Urbanisasi di Indonesia pada Tahun 1980-199
Pada tahun 1980 hingga 1990, Indonesia mengalami ledakan urbanisasi yang signifikan. Hal ini terjadi karena sebanyak 220 juta penduduk Indonesia mulai bermigrasi ke wilayah perkotaan. Masyarakat pedesaan merasa perlu untuk mencari sumber pendapatan yang lebih banyak, sehingga banyak yang memutuskan untuk pindah ke kota-kota besar. Dampak dari ledakan urbanisasi ini sangat besar, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Dari segi sosial, terjadinya ledakan urbanisasi menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan perkotaan yang berbeda dengan desa. Selain itu, masalah-masalah seperti kemacetan, polusi udara, dan tingginya tingkat kejahatan juga menjadi tantangan baru bagi penduduk perkotaan. Di sisi lain, dari segi ekonomi, ledakan urbanisasi membawa peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi. Kota-kota besar menjadi pusat aktivitas ekonomi yang menawarkan lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang lebih luas. Namun, perlu diingat bahwa dampak dari ledakan urbanisasi ini juga menimbulkan berbagai masalah baru, seperti kemiskinan perkotaan, kesenjangan sosial, dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk mengelola urbanisasi secara berkelanjutan dan merata guna meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul. Dengan demikian, ledakan urbanisasi pada tahun 1980-1990 di Indonesia memiliki dampak yang kompleks dan perlu penanganan yang serius agar dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan secara menyeluruh.