Pantun Penghilang Duka **
** Lia dan Sila terdiam, matanya kosong menatap langit. Kakek dan Nenek mereka baru saja pergi, meninggalkan kesedihan yang mendalam. Shani, Gracia, dan Oniel, ketiga kakak mereka yang juga member JKT48, berusaha menghibur. Mereka mengajak Lia dan Sila ke teater JKT48, berharap suasana ceria dapat sedikit meringankan beban hati. Shani bergegas ke belakang panggung, sementara Gracia dan Oniel mengajak Lia dan Sila duduk di kursi penonton. Tak lama kemudian, penonton mulai berdatangan, dan pertunjukan pun dimulai. Para member JKT48, termasuk ketiga kakak Lia dan Sila, tampil dengan penuh semangat. Saat sesi MC, para member menyapa Lia dan Sila. Eli, salah satu member, memulai dengan pantun: "Ada burung terbang tinggi, Mencari makan di pagi hari. Lia dan Sila janganlah bersedih, Kakek dan Nenek selalu di hati." Lia dan Sila tersenyum, membalas pantun Eli dengan penuh semangat. Muthe, member lainnya, juga ikut memberikan pantun: "Pohon kelapa di tepi pantai, Buahnya jatuh di atas pasir. Semoga Lia dan Sila kuat, Kakek dan Nenek selalu dalam kenangan." Tak hanya para member, seorang fans Shani juga ikut memberikan pantun: "Bunga mawar merah merekah, Harum semerbak di taman bunga. Semoga Lia dan Sila bahagia, Kakek dan Nenek selalu menyapa." Lia dan Sila, dengan penuh cinta, membalas pantun fans Shani: "Bintang di langit berkelap-kelip, Menyinari bumi dengan cahaya. Cinta kami untuk Kakek dan Nenek, Selamanya terukir di jiwa." Fans Shani tersipu malu, tak menyangka pantunnya dibalas oleh Lia dan Sila. Suasana di teater JKT48 terasa hangat, penuh dengan keceriaan dan cinta. Pantun-pantun yang dilantunkan, seakan menjadi jembatan penghubung antara kesedihan dan harapan. Lia dan Sila, perlahan mulai merasakan sedikit ketenangan, kehangatan cinta keluarga dan para member JKT48, serta dukungan dari para fans, membantu mereka melewati masa duka.