Bagaimana Jarimah Diartikan dalam Hukum Pidana? Sebuah Kajian Komparatif
Dalam sistem hukum pidana, konsep "jarimah" memegang peranan penting sebagai dasar penegakan hukum dan keadilan. Pengertian "jarimah" sendiri memiliki makna yang luas dan kompleks, yang dapat diartikan sebagai pelanggaran terhadap norma hukum yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Artikel ini akan membahas bagaimana "jarimah" diartikan dalam hukum pidana, dengan melakukan kajian komparatif terhadap berbagai sistem hukum di dunia.
Pengertian "Jarimah" dalam Hukum Pidana
"Jarimah" dalam hukum pidana dapat diartikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat. Pengertian ini mencakup berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari kejahatan berat seperti pembunuhan hingga pelanggaran ringan seperti pelanggaran lalu lintas. Dalam konteks hukum pidana, "jarimah" didefinisikan sebagai perbuatan yang melanggar norma hukum yang telah ditetapkan oleh negara dan diancam dengan sanksi pidana.
Kajian Komparatif Pengertian "Jarimah"
Sistem hukum di berbagai negara memiliki perbedaan dalam mendefinisikan "jarimah". Di negara-negara dengan sistem hukum common law, seperti Inggris dan Amerika Serikat, "jarimah" didefinisikan berdasarkan preseden hukum dan putusan pengadilan. Sementara itu, di negara-negara dengan sistem hukum civil law, seperti Indonesia dan Prancis, "jarimah" didefinisikan berdasarkan undang-undang yang telah disusun oleh parlemen.
Sebagai contoh, dalam hukum pidana Indonesia, "jarimah" didefinisikan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai perbuatan yang melanggar hukum dan diancam dengan pidana. Definisi ini mencakup berbagai jenis "jarimah", seperti kejahatan terhadap jiwa, harta benda, dan kehormatan. Di sisi lain, dalam hukum pidana Inggris, "jarimah" didefinisikan berdasarkan preseden hukum yang telah ditetapkan oleh pengadilan.
Elemen-Elemen "Jarimah"
Untuk dapat dikategorikan sebagai "jarimah", suatu perbuatan harus memenuhi beberapa elemen penting, yaitu:
* Perbuatan melawan hukum: Perbuatan tersebut harus melanggar norma hukum yang berlaku.
* Kesalahan: Pelaku harus memiliki kesadaran dan kehendak untuk melakukan perbuatan tersebut.
* Ketercelaan: Perbuatan tersebut harus dianggap tercela dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.
* Akibat: Perbuatan tersebut harus mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat.
Kesimpulan
Pengertian "jarimah" dalam hukum pidana merupakan konsep yang kompleks dan multidimensi. Definisi "jarimah" dapat bervariasi tergantung pada sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Namun, secara umum, "jarimah" dapat diartikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat. Pengertian "jarimah" ini menjadi dasar bagi penegakan hukum dan keadilan dalam sistem hukum pidana.