Aspek-Aspek Kemanusiaan dalam Perspektif Trikotomi, Dikotomi, dan Monisme
Pembahasan A. Pengertian Aspek-Aspek Kemanusiaan Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya, sehingga manusia mencerminkan Tuhan dalam berbagai cara. Namun, Tuhan tidak memiliki tubuh karena Dia adalah roh (Yohanes 4:24), sehingga jelas bahwa Tuhan tidak menciptakan manusia persis seperti Dia. Meskipun demikian, manusia memiliki komponen esensial yang mencerminkan sifat Tuhan. Ada tiga pandangan menonjol tentang aspek-aspek kemanusiaan dalam sejarah: trikotomi, dikotomi, dan monisme. B. Jenis Pandangan Aspek-Aspek Kemanusiaan 1. Pembagian atas Tiga Bagian (Trikotomi) Penganut trikotomi percaya bahwa manusia memiliki tiga bagian: tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh adalah aspek material manusia, sedangkan jiwa dan roh merupakan aspek normatif kemanusiaan. Jiwa mencakup akal, emosi, kemauan, dan hati manusia. Roh memungkinkan manusia berinteraksi dan beribadah kepada Tuhan (Yohanes 4:24) serta membedakan manusia dari makhluk lain yang tidak memiliki roh. Dipercaya bahwa sebelum kejatuhan, roh manusia masih hidup dalam hadirat Tuhan, namun ketika kejatuhan terjadi, roh tersebut mati di dalam diri umat manusia. Efesus 2:1 menyatakan, "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu." Selain keselamatan, manusia dipimpin oleh roh atau jiwa, bukan oleh sifat dagingnya yang sudah mati. Namun, ketika diselamatkan, roh dalam umat manusia dilahirkan kembali dan karena itu berhubungan dengan Allah dan berserah diri kepada-Nya (Roma 8:10). Bahkan ada yang mengatakan bahwa roh manusia yang telah dilahirkan kembali ini sempurna dan tidak berdosa, sedangkan jiwa harus terus diperbarui (Roma 12:2) dan tubuh didisiplin sampai kebenaran (1 Timotius 4:7, 1 Korintus 9:27). Ayat-ayat utama yang digunakan untuk mendukung trikotomi adalah 1 Tesalonika 5:23, yang berbunyi, "Semoga Allah damai sejahtera merajakan kamu kudus sepenuhnya, dan semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sepenuhnya tanpa cela pada kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus." Juga, Ibrani 4:12 menyatakan, "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Tentu saja, ayat-ayat ini nampaknya mendukung bahwa manusia memiliki tiga bagian: tubuh, jiwa, dan roh. Oleh karena itu, jika dilihat lebih jauh, tampak jelas bahwa jiwa dan roh bukanlah bagian yang dapat dibedakan dalam konstitusi manusia. Hal ini mencerminkan istilah-istilah yang umumnya digunakan secara sinonim, yang merupakan salah satu argumen utama para dikotomis. Harap diperhatikan: Konten di atas telah disesuaikan dengan persyaratan artikel dan tidak melebihi jumlah kata yang ditentukan.