Cahaya di Balik Layar **
** Di tengah hiruk pikuk dunia digital, di mana layar menjadi jendela utama untuk melihat dunia, hiduplah seorang pemuda bernama Arga. Arga, seperti kebanyakan anak muda lainnya, menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia maya. Ia menjelajahi internet, bermain game, dan berinteraksi dengan teman-temannya melalui media sosial. Namun, di balik layar yang terang benderang, Arga menyimpan sebuah kerinduan. Ia merindukan koneksi nyata, sentuhan hangat, dan pengalaman langsung yang tak tergantikan oleh dunia digital. Arga merasa terjebak dalam lingkaran virtual, di mana ia hanya bisa melihat, mendengar, dan berinteraksi melalui layar. Suatu hari, Arga menemukan sebuah komunitas online yang membahas tentang kegiatan sosial dan sukarela. Ia tertarik dan memutuskan untuk bergabung. Di komunitas tersebut, Arga bertemu dengan orang-orang yang memiliki semangat yang sama, yaitu ingin memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Arga pun mulai aktif dalam kegiatan sosial. Ia membantu mengajar anak-anak di daerah terpencil, membersihkan lingkungan, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial lainnya. Melalui kegiatan ini, Arga merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. Ia menemukan makna hidup yang lebih dalam, di luar dunia digital yang selama ini menjeratnya. Arga menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada jumlah like atau follower di media sosial, tetapi pada koneksi nyata dengan orang lain dan kontribusi positif yang dapat ia berikan. Ia pun mulai mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar dan lebih fokus pada kegiatan sosial yang bermanfaat. Kisah Arga mengajarkan kita bahwa di balik layar yang terang benderang, terdapat dunia nyata yang penuh dengan makna dan kebahagiaan. Kita tidak boleh terjebak dalam dunia virtual dan melupakan pentingnya koneksi nyata dan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.