Jumlah Muatan yang Berpindah pada Kawat Penghantar
Arus listrik sebesar 10 mA mengalir pada sebuah kawat penghantar selama 60 detik. Tugas kita adalah untuk menghitung jumlah muatan yang berpindah pada kawat penghantar tersebut. Untuk menghitung jumlah muatan, kita dapat menggunakan rumus Q = I * t, di mana Q adalah jumlah muatan, I adalah arus listrik, dan t adalah waktu. Dalam kasus ini, I = 10 mA dan t = 60 detik. Kita perlu mengubah satuan arus listrik menjadi ampere sebelum menghitung. 1 mA sama dengan 0,001 ampere, jadi 10 mA sama dengan 0,01 ampere. Selanjutnya, kita dapat mengalikan arus listrik dengan waktu untuk mendapatkan jumlah muatan. Dalam hal ini, Q = 0,01 A * 60 s = 0,6 C. Jadi, jumlah muatan yang berpindah pada kawat penghantar adalah 0,6 C. Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar selama 60 detik menghasilkan jumlah muatan sebesar 0,6 C. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar arus listrik yang mengalir dan semakin lama waktu aliran arus, semakin besar jumlah muatan yang berpindah pada kawat penghantar. Dengan pemahaman ini, kita dapat melihat betapa pentingnya arus listrik dan muatan dalam penghantaran energi listrik. Semakin besar muatan yang berpindah, semakin besar energi listrik yang dapat dihantarkan melalui kawat penghantar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan kawat penghantar untuk menghantarkan listrik, seperti dalam kabel listrik rumah tangga. Dengan pemahaman tentang jumlah muatan yang berpindah pada kawat penghantar, kita dapat menghargai betapa pentingnya penggunaan kawat penghantar yang baik dan aman dalam sistem listrik. Dalam kesimpulan, arus listrik sebesar 10 mA yang mengalir pada kawat penghantar selama 60 detik menghasilkan jumlah muatan sebesar 0,6 C. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya arus listrik dan muatan dalam penghantaran energi listrik melalui kawat penghantar.