Aguste Comte dan Perkembangan Sosiologi sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Aguste Comte, seorang filsuf dan ilmuwan sosial Prancis, mengemukakan pendapat bahwa ilmu kemasyarakatan harus berdiri sendiri sebagai disiplin ilmu yang terpisah. Pendapat ini didasarkan pada keyakinannya bahwa masyarakat memiliki struktur dan fungsi yang kompleks, dan membutuhkan studi khusus untuk memahami dan menganalisisnya. Comte percaya bahwa sosiologi, sebagai ilmu yang berdiri sendiri, dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang masyarakat dan interaksi sosial di dalamnya. Dia berpendapat bahwa sosiologi dapat membantu kita memahami struktur sosial, norma-norma sosial, dan peran individu dalam masyarakat. Tokoh-tokoh penting dalam perkembangan sosiologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri termasuk Emile Durkheim, Max Weber, dan Talcott Parsons. Mereka semua berkontribusi signifikan dalam bidang ini dan membantu membangun dasar untuk studi sosiologi modern. Setelah proklamasi kemerdekaan, perkembangan sosiologi di Indonesia juga cukup signifikan. Dua peristiwa yang mencerminkan hal ini adalah pembentukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia pada tahun 1950-an, dan pembentukan Asosiasi Sosiologi Indonesia pada tahun 1960-an. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa sosiologi semakin diakui sebagai disiplin ilmu yang penting di Indonesia, dan bahwa ada kebutuhan untuk mempelajari dan memahami masyarakat dan interaksi sosial di dalamnya.