Mochi: Makanan Tradisional Jepang yang Menggod

4
(361 votes)

Mochi adalah makanan tradisional Jepang yang memiliki rasa yang unik dan tekstur yang kenyal. Selain itu, mochi juga memiliki nilai budaya yang tinggi sebagai makanan tradisional Jepang. Permintaan bisnis mochi cukup besar karena makanan ini semakin populer di luar negeri, terutama di London. Dengan strategi pemasaran yang tepat, seperti mempromosikan mochi sebagai bisnis sosial, mochi dapat berkembang pesat. Mochi telah ada sejak zaman dulu di Jepang. Mochi dibuat dari ketan yang dikukus dan kemudian diadon hingga menjadi adonan yang kenyal. Mochi memiliki peran penting dalam budaya Jepang dan sering dikonsumsi dalam perayaan, seperti Tahun Baru. Ada dua cara dalam pembuatan mochi, yaitu dengan cara mengisi adonan atau tanpa mengisi adonan. Untuk pembuatan mochi dengan isian, bahan-bahan seperti ketan, bubuk coklat, susu coklat, gula, garam, dan minyak sayur dimasukkan ke dalam suatu wadah untuk diaduk hingga rata. Setelah semua bahan tercampur dengan baik, adonan tersebut kemudian dikukus selama 25 menit. Setelah matang, adonan mochi diadon hingga kalis, kemudian dipipihkan dan diisi dengan krim tiram. Mochi kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil dan dikemas dengan rapat menggunakan kertas dan serbuk lokal. Untuk mempromosikan mochi kepada konsumen, perlu dilakukan perhitungan laba. Laba bersih dapat dihitung dengan mengurangi modal dari total pendapatan. Misalnya, jika total pendapatan adalah 186.000 dan modal yang dikeluarkan adalah 115.000, maka laba bersih adalah 71.000. Persentase laba dapat dihitung dengan rumus: (Laba bersih / Total pendapatan) x 100%. Dalam contoh ini, persentase laba adalah 38%. Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembuatan mochi. Salah satunya adalah kesulitan dalam membentuk adonan ketan yang lengket. Selain itu, isian mochi seperti krim tiram memiliki tekstur yang rapuh sehingga sedikit mudah rusak saat dibentuk. Dengan keunikan rasa dan teksturnya, mochi menjadi makanan yang menggoda dan terus menarik minat konsumen di Jepang maupun di luar negeri.