Sistem Perpetual dalam Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
Sistem perpetual adalah metode pencatatan yang digunakan oleh perusahaan dagang untuk mencatat setiap transaksi secara langsung dan terus-menerus. Dalam sistem ini, setiap pembelian, penjualan, pengembalian, dan pengiriman barang dagang dicatat secara real-time. Sistem perpetual memungkinkan perusahaan untuk memiliki gambaran yang akurat dan terbaru tentang persediaan, laba rugi, dan posisi keuangan mereka. Dalam konteks PD Abadi, transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2015 dapat dianalisis dengan menggunakan sistem perpetual. Berikut adalah rincian transaksi tersebut: 1. Pada tanggal 2 Juli, PD Abadi membeli barang dagang dari PD Jaya seharga Rp. 3.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp. 200.000,00. Transaksi ini akan dicatat sebagai peningkatan persediaan sebesar Rp. 3.200.000,00 dan peningkatan hutang sebesar Rp. 3.000.000,00. 2. Pada tanggal 5 Juli, PD Abadi membeli barang dagang dari PD Sejahtera seharga Rp. 5.000.000,00 dengan syarat 2/15 n/30. Transaksi ini akan dicatat sebagaikatan persediaan sebesar Rp. 5.000.000,00 dan peningkatan hutang sebesar Rp. 5.000.000,00. 3. Pada tanggal 6 Juli, PD Abadi mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera sebesar Rp. 500.000,00 karena rusak. Transaksi ini akan dicatat sebagai penurunan persediaan sebesar Rp. 500.000,00 dan penurunan hutang sebesar Rp. 500.000,00. 4. Pada tanggal 10 Juli, PD Abadi menjual barang dagang kepada PD Ceria seharga Rp. 6.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp. 200.000,00. Transaksi ini akan dicatat sebagai peningkatan piutang sebesar Rp. 6.200.000,00 dan peningkatan pendapatan sebesar Rp. 6.000.000,00. 5. Pada tanggal 11 Juli, PD Abadi membeli barang dagang dari PD Jaya seharga Rp. 5.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp. 500.000,00. Transaksi ini akan dicatat sebagai peningkatan persediaan sebesar Rp. 5.500.000,00 dan peningkatan hutang sebesar Rp. 5.000.000,00. 6. Pada tanggal 13 Juli, PD Abadi menerima pengembalian barang dagang dari PD Ceria sebesar Rp. 1.000.000,00 (hargapokok Rp. 700.000,00). Transaksi ini akan dicatat sebagai penurunan persediaan sebesar Rp. 1.000.000,00 dan penurunan hutang sebesar Rp. 700.000,00. 7. Pada tanggal 14 Juli, PD Abadi menerima pembayaran faktur tanggal 10 Juli dari PD Ceria. Transaksi ini akan dicatat sebagai peningkatan kas sebesar Rp. 6.000.000,00 dan penurunan piutang sebesar Rp. 6.000.000,00. 8. Pada tanggal 15 Juli, PD Abadi membayar hutang pada PD Jaya atas faktur tanggal 2 Juli. Transaksi ini akan dicatat sebagai penurunan hutang sebesar Rp. 3.000.000 penurunan kas sebesar Rp. 3.000.000,00. 9. Pada tanggal 20 Juli, PD Abadi menjual barang dagang kepada PD Mentari seharga Rp. 5.000.000,00 dengan beban angkut sebesar Rp. 200.000,00. Transaksi ini akan dicatat sebagai peningkatan piutang sebesar Rp. 5.200.000,00 dan peningkatan pendapatan sebesar Rp. 5.000.000,00. Dengan menggunakan