Bagaimana Tujuh Perkataan Yesus di Kayu Salib Mempengaruhi Kehidupan Kristen?
Tujuh pernyataan terakhir Yesus saat disalibkan, yang direkam dalam Injil, telah menggemakan selama berabad-abad sebagai pernyataan iman, pengampunan, kepastian, dan cinta yang mendalam. Kata-kata ini, yang diucapkan dalam kesakitan dan penderitaan yang hebat, terus membentuk kehidupan Kristen, menawarkan penghiburan, bimbingan, dan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Makna Pengampunan
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Kata-kata pertama Yesus di kayu salib menunjukkan kedalaman kasih dan pengampunan-Nya. Di tengah penderitaan-Nya sendiri, keprihatinan utama-Nya adalah bagi mereka yang telah menyalibkan-Nya, memohon pengampunan Bapa atas ketidaktahuan mereka. Pernyataan ini menjadi model utama bagi orang Kristen untuk meniru, mendorong kita untuk mengampuni orang lain seperti Kristus telah mengampuni kita. Ini mengajarkan kita bahwa pengampunan bukanlah perasaan tetapi suatu tindakan kehendak, suatu pilihan untuk melepaskan kepahitan dan kebencian.
Kepastian akan Penyelamatan
Kepada penjahat yang bertobat di samping-Nya, Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Pernyataan ini memberikan kepastian yang luar biasa akan keselamatan, menunjukkan bahwa pertobatan yang tulus, bahkan di saat-saat terakhir kehidupan, membawa pengampunan dan kehidupan kekal. Kata-kata Yesus menegaskan kembali janji keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, menawarkan harapan dan penghiburan bagi mereka yang mencari pengampunan dan hubungan dengan Allah.
Hubungan yang Tak Terpisahkan
Kepada Maria, ibu-Nya, dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya, Yesus berkata, "Ibu, inilah anakmu!" dan kepada Yohanes, "Inilah ibumu!" Dalam tindakan kasih sayang yang mendalam ini, Yesus menunjukkan kepedulian-Nya terhadap kesejahteraan orang-orang yang dikasihi-Nya, bahkan dalam penderitaan-Nya sendiri. Kata-kata ini juga memiliki makna yang lebih dalam bagi orang Kristen, yang menunjukkan pentingnya hubungan dan dukungan dalam iman. Kita dipanggil untuk saling menjaga, untuk menjadi keluarga bagi satu sama lain, dan untuk saling mendukung dalam perjalanan rohani kita.
Pergumulan Manusia dan Keilahian
"Eli, Eli, lama sabachthani?" yang berarti "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Seruan Yesus ini mengungkapkan kedalaman penderitaan-Nya, baik secara fisik maupun rohani. Ini adalah momen di mana Ia menanggung beban dosa dunia, pemisahan dari Bapa, untuk mendamaikan kita kembali kepada Allah. Pernyataan ini mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus yang besar dan memberi kita gambaran tentang penderitaan yang Ia tanggung atas nama kita.
Kepuasan akan Kehendak Allah
"Aku haus." Pernyataan sederhana ini mengungkapkan kemanusiaan Yesus dan pemenuhan-Nya atas nubuatan. Itu juga menunjukkan kehausan-Nya yang lebih dalam untuk melakukan kehendak Bapa, untuk menyelesaikan misi-Nya di bumi. Bagi orang Kristen, kata-kata ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya mencari kehendak Allah dalam segala hal, untuk menyerahkan kehendak kita kepada-Nya, dan untuk menemukan kepuasan dalam melakukan kehendak-Nya.
Kemenangan atas Kematian
"Sudah selesai." Pernyataan kuat ini menandai selesainya pekerjaan penebusan Yesus. Ia telah menyelesaikan misi-Nya di bumi, membayar harga dosa kita, dan membuka jalan bagi kita untuk memiliki hubungan dengan Allah. Bagi orang Kristen, kata-kata ini membawa harapan, kebebasan, dan kemenangan atas dosa dan kematian.
Penyerahan Total
"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dalam tindakan penyerahan diri yang terakhir, Yesus menyerahkan roh-Nya kepada Bapa. Kata-kata ini menunjukkan kepercayaan penuh-Nya kepada Allah dan penerimaan-Nya atas kehendak Bapa. Bagi orang Kristen, ini berfungsi sebagai model penyerahan diri, mendorong kita untuk mempercayai kedaulatan dan kesetiaan Allah, bahkan dalam menghadapi kematian.
Tujuh pernyataan Yesus di kayu salib memberikan jendela yang mendalam ke dalam hati dan pikiran-Nya selama jam-jam terakhir kehidupan-Nya di bumi. Kata-kata ini terus membentuk kehidupan Kristen, menawarkan penghiburan, bimbingan, dan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dari pengampunan hingga kepastian, dari hubungan hingga penyerahan diri, kata-kata Yesus di kayu salib tetap menjadi mercusuar harapan dan iman, membimbing kita menuju kehidupan yang diubah oleh kasih dan anugerah-Nya.