Teori Asosiasi Diferensial dan Kaitannya dengan Ketimpangan Sosial
Teori Asosiasi Diferensial Teori asosiasi diferensial adalah konsep yang dikembangkan oleh Edwin Sutherland pada tahun 1939. Teori ini menjelaskan bahwa individu belajar perilaku kriminal melalui interaksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial mereka. Dalam konteks ini, perilaku kriminal dipandang sebagai hasil dari proses belajar, di mana individu memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang mendukung tindakan kriminal. Teori ini berpendapat bahwa individu yang terlibat dalam lingkungan sosial yang lebih banyak terpapar dengan perilaku kriminal memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku serupa. Dalam hal ini, asosiasi dengan individu yang terlibat dalam kegiatan kriminal menjadi faktor penting dalam mempengaruhi perilaku individu. Kaitan dengan Ketimpangan Sosial Salah satu akibat dari ketimpangan sosial adalah munculnya monopoli dalam perekonomian. Monopoli adalah situasi di mana satu perusahaan atau individu memiliki kendali penuh atas pasar tertentu, dengan sedikit atau tanpa persaingan. Ciri-ciri monopoli meliputi kontrol harga, kontrol pasokan, dan hambatan masuk yang tinggi bagi pesaing. Ketimpangan sosial dapat memperkuat monopoli, karena individu atau perusahaan yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang lebih besar cenderung memiliki akses yang lebih mudah ke sumber daya dan peluang ekonomi. Dalam konteks ini, monopoli dapat menjadi faktor yang memperburuk ketimpangan sosial, karena mereka dapat memanfaatkan posisi dominan mereka untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar sementara menghambat pesaing yang lebih kecil. Ketimpangan sosial juga dapat mempengaruhi distribusi kekayaan dan kesempatan dalam masyarakat. Individu atau kelompok yang berada dalam posisi yang lebih rendah dalam hierarki sosial cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap sumber daya dan peluang ekonomi. Hal ini dapat menghasilkan ketidakadilan sosial dan meningkatkan kesenjangan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam konteks teori asosiasi diferensial, ketimpangan sosial dapat mempengaruhi individu dalam memilih asosiasi mereka. Individu yang berada dalam posisi yang lebih rendah dalam hierarki sosial cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap lingkungan yang mendukung perilaku yang positif dan legal. Sebaliknya, mereka mungkin lebih terpapar dengan lingkungan yang mendukung perilaku kriminal atau merugikan. Kesimpulan Teori asosiasi diferensial menjelaskan bahwa individu belajar perilaku kriminal melalui interaksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial mereka. Ketimpangan sosial, termasuk munculnya monopoli dalam perekonomian, dapat memperkuat faktor-faktor yang mendukung perilaku kriminal. Oleh karena itu, pemahaman tentang teori asosiasi diferensial dan kaitannya dengan ketimpangan sosial dapat membantu kita dalam memahami dan mengatasi masalah sosial yang terkait dengan perilaku kriminal dan ketidakadilan sosial.