Menghitung Kredit Pajak PPh Pasal 24 untuk PT ABC
Pada tahun 2010, PT ABC, sebuah perusahaan berkedudukan di Jakarta, memperoleh penghasilan dari dalam negeri sebesar Rp 1.000.000.000. Selain itu, perusahaan juga memperoleh penghasilan dari negara X sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tarif pajak sebesar 30%, dan penghasilan dari negara Y sebesar Rp 1.500.000 dengan tarif pajak sebesar 20%. Dalam artikel ini, kita akan menghitung kredit pajak PPh Pasal 24 yang dapat diterapkan oleh PT ABC. PPh Pasal 24 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh wajib pajak yang bukan badan usaha. Dalam hal ini, PT ABC adalah wajib pajak yang bukan badan usaha, sehingga perusahaan tersebut dapat mengajukan kredit pajak PPh Pasal 24. Untuk menghitung kredit pajak PPh Pasal 24, kita perlu mengetahui tarif pajak yang berlaku. Tarif pajak PPh Pasal 24 adalah 15% dari penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan. Dalam kasus PT ABC, penghasilan bruto dari dalam negeri adalah Rp 1.000.000.000. Namun, penghasilan dari negara X dan negara Y tidak termasuk dalam penghasilan bruto karena sudah dikenakan pajak di negara asalnya. Oleh karena itu, kita hanya perlu menghitung kredit pajak PPh Pasal 24 dari penghasilan dalam negeri. Dengan menggunakan tarif pajak PPh Pasal 24 sebesar 15%, kredit pajak yang dapat diterapkan oleh PT ABC adalah 15% dari penghasilan bruto dalam negeri, yaitu 15% x Rp 1.000.000.000 = Rp 150.000.000. Dengan demikian, PT ABC dapat mengajukan kredit pajak PPh Pasal 24 sebesar Rp 150.000.000 berdasarkan penghasilan bruto dalam negeri yang diperoleh pada tahun 2010. Dalam kesimpulan, PT ABC dapat menghitung kredit pajak PPh Pasal 24 dengan menggunakan tarif pajak sebesar 15% dari penghasilan bruto dalam negeri. Kredit pajak yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 150.000.000.