Menentukan Volume Tangki dengan Hukum Boyle **
Permasalahan yang dihadapi dalam menentukan volume tangki yang tidak beraturan bentuknya dapat diatasi dengan memanfaatkan hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya. Dalam kasus ini, kita memiliki gas nitrogen yang awalnya berada dalam silinder dengan volume 50 L dan tekanan 21,5 atm. Setelah dihubungkan dengan tangki dan kran dibuka, tekanan gas turun menjadi 1,55 atm. Hal ini menunjukkan bahwa volume gas telah meningkat karena gas nitrogen mengisi tangki. Untuk menghitung volume tangki, kita dapat menggunakan persamaan hukum Boyle: P₁V₁ = P₂V₂ Dimana: * P₁ = Tekanan awal gas (21,5 atm) * V₁ = Volume awal gas (50 L) * P₂ = Tekanan akhir gas (1,55 atm) * V₂ = Volume akhir gas (volume silinder + volume tangki) Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui, kita dapat menghitung volume akhir gas (V₂): 21,5 atm x 50 L = 1,55 atm x V₂ V₂ = (21,5 atm x 50 L) / 1,55 atm V₂ ≈ 693,5 L Oleh karena itu, volume tangki dapat dihitung dengan mengurangi volume awal gas dari volume akhir gas: Volume tangki = V₂ - V₁ = 693,5 L - 50 L = 643,5 L Kesimpulan:** Dengan memanfaatkan hukum Boyle, kita dapat menentukan volume tangki yang tidak beraturan bentuknya dengan mudah. Prinsip ini menunjukkan bahwa tekanan dan volume gas memiliki hubungan yang erat, dan perubahan salah satunya akan mempengaruhi yang lainnya. Pengetahuan tentang hukum Boyle sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, seperti kimia, fisika, dan teknik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi hukum Boyle dalam berbagai hal, seperti penggunaan pompa sepeda, balon udara, dan bahkan dalam sistem pernapasan manusia.