Pro dan Kontra Program Fullday School di Indonesi
Pendahuluan: Program Fullday School yang diusulkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir MA.P, telah menjadi topik perdebatan di masyarakat. Program ini mengharuskan siswa mengikuti proses belajar mengajar secara penuh sepanjang hari, dengan tujuan meningkatkan pendidikan karakter dan pengetahuan umum. Namun, ada pro dan kontra terhadap program ini. Bagian: ① Manfaat bagi Orang Tua: Program Fullday School memberikan kelegaan bagi orang tua yang bekerja hingga sore hari. Mereka tidak perlu khawatir tentang pengawasan anak mereka setelah pulang sekolah. Selain itu, siswa dapat menyelesaikan tugas sekolah di lingkungan sekolah, sehingga waktu belajar di rumah dapat digunakan untuk bersantai bersama keluarga. ② Waktu Berkumpul dengan Keluarga: Dengan adanya program Fullday School, siswa akan mendapatkan libur pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkumpul lebih lama dengan keluarga, menjaga komunikasi antara orang tua dan anak, dan menghindari kejenuhan siswa terhadap pelajaran formal. ③ Kekhawatiran Kesehatan dan Konsentrasi: Meskipun ada manfaatnya, beberapa pihak tidak setuju dengan program Fullday School. Mereka mengkhawatirkan kesehatan siswa karena kurangnya waktu istirahat yang cukup. Selain itu, siswa berpotensi mengalami kebosanan dan stres karena terkurung di sekolah sepanjang hari. Kesimpulan: Program Fullday School memiliki manfaat bagi orang tua dan waktu berkumpul dengan keluarga, namun juga menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan dan konsentrasi siswa. Dalam mengimplementasikan program ini, perlu dipertimbangkan dengan matang agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan keluarga.