Pasangan Hidroksida yang Bersifat Basa pada Unsur Periode Ketig
Hidroksida adalah senyawa kimia yang terbentuk dari unsur-unsur yang bereaksi dengan air. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa hidroksida unsur periode ketiga dan menentukan pasangan hidroksida yang bersifat basa. Unsur periode ketiga memiliki beberapa hidroksida yang berbeda, di antaranya adalah $Mg(OH)_{2}$, $OP(OH)_{3}$, $O_{3}Cl(OH)$, NaOH, $Al(OH)_{3}$, dan $O_{2}S(OH)_{2}$. Untuk menentukan pasangan hidroksida yang bersifat basa, kita perlu memahami sifat basa dari masing-masing hidroksida tersebut. Pertama, mari kita lihat $Mg(OH)_{2}$. Magnesium hidroksida adalah senyawa basa yang terbentuk dari magnesium dan air. Ketika larutan $Mg(OH)_{2}$ dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat menerima proton (H+) dari air, sehingga meningkatkan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, $Mg(OH)_{2}$ dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Selanjutnya, kita memiliki $OP(OH)_{3}$. Fosfor hidroksida adalah senyawa asam yang terbentuk dari fosfor dan air. Ketika larutan $OP(OH)_{3}$ dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat memberikan proton (H+) kepada air, sehingga mengurangi konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, $OP(OH)_{3}$ tidak dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Selanjutnya, kita memiliki $O_{3}Cl(OH)$. Klor hidroksida adalah senyawa asam yang terbentuk dari klorin dan air. Ketika larutan $O_{3}Cl(OH)$ dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat memberikan proton (H+) kepada air, sehingga mengurangi konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, $O_{3}Cl(OH)$ juga tidak dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Selanjutnya, kita memiliki NaOH. Natrium hidroksida adalah senyawa basa yang terbentuk dari natrium dan air. Ketika larutan NaOH dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat menerima proton (H+) dari air, sehingga meningkatkan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, NaOH dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Selanjutnya, kita memiliki $Al(OH)_{3}$. Aluminium hidroksida adalah senyawa basa yang terbentuk dari aluminium dan air. Ketika larutan $Al(OH)_{3}$ dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat menerima proton (H+) dari air, sehingga meningkatkan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, $Al(OH)_{3}$ dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Terakhir, kita memiliki $O_{2}S(OH)_{2}$. Sulfur hidroksida adalah senyawa asam yang terbentuk dari sulfur dan air. Ketika larutan $O_{2}S(OH)_{2}$ dilarutkan dalam air, ia akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat memberikan proton (H+) kepada air, sehingga mengurangi konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Oleh karena itu, $O_{2}S(OH)_{2}$ juga tidak dapat diklasifikasikan sebagai hidroksida basa. Berdasarkan penjelasan di atas, pasangan hidroksida yang bersifat basa pada unsur periode ketiga adalah $Mg(OH)_{2}$ dan $Al(OH)_{3}$. Kedua hidroksida ini dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-) yang dapat menerima proton (H+) dari air, sehingga meningkatkan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan.