Perbedaan Sewa-Menyewa dan Jual-Beli dalam Perspektif Hukum Islam
Pendahuluan <br/ >Dalam hukum Islam, terdapat perbedaan mendasar antara sewa-menyewa (ijarah) dan jual-beli (bai’). Pemahaman yang tepat mengenai perbedaan ini sangat penting, terutama dalam konteks muamalah, agar setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan syariat dan terhindar dari hal-hal yang dilarang. Artikel ini akan membahas perbedaan antara sewa-menyewa dan jual-beli dalam perspektif hukum Islam, meliputi pengertian, rukun, syarat, dan hukum masing-masing akad. <br/ > <br/ >Sewa-menyewa dan jual-beli merupakan dua bentuk akad yang berbeda dalam hukum Islam. Perbedaan utama terletak pada perpindahan kepemilikan, di mana jual-beli memindahkan kepemilikan barang, sedangkan sewa-menyewa hanya memindahkan hak guna. Memahami perbedaan ini krusial untuk memastikan setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memberikan kemaslahatan bagi semua pihak yang terlibat. Dengan demikian, kita dapat menjalankan aktivitas ekonomi dengan berlandaskan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan keridhaan, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. <br/ >