Yohanes 6:35-40: Sebuah Kajian Eksegetis dan Aplikasinya dalam Dialog Antariman
Yesus berbicara kepada orang banyak yang lapar dan haus setelah mukjizat perkalian roti dan ikan. Ia menyatakan bahwa Ia adalah roti hidup yang turun dari surga, dan siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan pernah lapar atau haus lagi. Pernyataan ini memicu perdebatan di antara orang banyak, dan banyak yang meninggalkan Yesus karena tidak memahami makna perkataan-Nya. Namun, Yesus tetap teguh dalam ajaran-Nya, menegaskan bahwa hanya Dia yang dapat memberikan hidup kekal. Yohanes 6:35-40 merupakan bagian penting dalam Injil Yohanes, yang memberikan pemahaman mendalam tentang identitas Yesus sebagai sumber kehidupan dan pentingnya iman dalam menerima keselamatan.
Yesus sebagai Roti Hidup
Ayat-ayat ini diawali dengan pernyataan Yesus, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yohanes 6:35). Pernyataan ini merupakan metafora yang kuat, yang menghubungkan Yesus dengan kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman. Roti merupakan simbol kehidupan dan keberlangsungan hidup, dan dalam konteks ini, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah sumber kehidupan yang sejati dan kekal.
Iman sebagai Syarat Penerimaan
Yesus melanjutkan dengan mengatakan, "Tetapi Aku telah berkata kepadamu: kamu telah melihat Aku, namun kamu tidak percaya." (Yohanes 6:36). Pernyataan ini menunjukkan bahwa melihat Yesus secara fisik saja tidak cukup untuk menerima keselamatan. Iman merupakan syarat utama untuk menerima kehidupan kekal yang ditawarkan oleh Yesus. Iman bukan hanya sekadar keyakinan intelektual, tetapi juga penyerahan diri kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kehendak Bapa dan Karya Yesus
Yesus kemudian menjelaskan bahwa Ia datang ke dunia atas kehendak Bapa, "Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38). Pernyataan ini menegaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan yang egois, tetapi Tuhan yang taat kepada Bapa. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, dan karya-Nya di bumi merupakan manifestasi dari kehendak Bapa.
Kehidupan Kekal sebagai Hadiah
Yesus mengakhiri perkataan-Nya dengan janji, "Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya, memperoleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada hari terakhir." (Yohanes 6:40). Kehidupan kekal bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh dengan usaha manusia, tetapi merupakan hadiah yang diberikan oleh Allah kepada mereka yang percaya kepada Yesus.
Aplikasi dalam Dialog Antariman
Pemahaman tentang Yohanes 6:35-40 dapat diaplikasikan dalam dialog antariman. Pertama, ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber kehidupan yang sejati, dan semua orang, terlepas dari latar belakang agama mereka, dapat menerima kehidupan kekal melalui iman kepada-Nya. Kedua, ayat-ayat ini menekankan pentingnya dialog yang didasarkan pada kasih dan saling menghormati, dengan tujuan untuk menemukan kebenaran bersama. Ketiga, ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa iman bukanlah sekadar keyakinan intelektual, tetapi juga penyerahan diri kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Yohanes 6:35-40 merupakan bagian penting dalam Injil Yohanes, yang memberikan pemahaman mendalam tentang identitas Yesus sebagai sumber kehidupan dan pentingnya iman dalam menerima keselamatan. Ayat-ayat ini dapat diaplikasikan dalam dialog antariman, dengan tujuan untuk menemukan kebenaran bersama dan membangun hubungan yang lebih erat antarumat beragama.