Keberkahan dari Ketekunan: Kisah Singadrana, Petani yang Kaya Raya **
Singadrana, seorang petani di Dusun Sidamulya, memiliki lahan seluas seratus ubin. Lahannya ditanami berbagai macam tanaman, mulai dari karang kitri yang lebat dan rimbun hingga sayur-sayuran seperti waeurut, senthe, suwêg, êmpon-êmpon, dan lainnya. Rumahnya sederhana, berdinding bambu dan beratap daun, dengan kandang kambing di sampingnya. Ia memiliki sawah seluas setengah hektar yang subur, berkat letaknya yang dekat dengan sumber air dan dapat diairi hingga tiga kali sehari. Meskipun hidup sederhana, Singadrana tidak pernah kekurangan. Ia selalu bekerja keras, gigih, dan sabar dalam mengolah tanahnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang dermawan, suka menolong, dan selalu bersemangat dalam menjalani hidup. Dari kisah Singadrana, kita dapat belajar bahwa kekayaan sejati bukanlah diukur dari harta benda yang dimiliki, melainkan dari ketekunan, kesabaran, dan keikhlasan dalam bekerja. Singadrana membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat yang tinggi, seseorang dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan, meskipun hidup dalam kesederhanaan. Kesimpulan: Kisah Singadrana mengajarkan kita bahwa kekayaan sejati terletak pada semangat dan ketekunan dalam bekerja. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kesabaran, kita dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan, terlepas dari kondisi dan latar belakang kita. Jawaban: Berdasarkan teks, Singadrana memiliki pakarangan seluas sawidak ubin**.