Analisis Perubahan Harga Beras di Jakarta pada Bulan Januari dan Februari
Harga beras merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Perubahan harga beras dapat mempengaruhi daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis perubahan harga beras di Jakarta pada bulan Januari dan Februari. Pada bulan Januari, harga beras di Jakarta adalah Rp.12.000 per kilogram. Namun, pada bulan Februari, harga beras naik menjadi Rp.13.000 per kilogram. Untuk menghitung indeks harga, kita perlu membandingkan harga bulan Februari dengan harga bulan Januari. Dalam perhitungan ini, kita menggunakan rumus persentase perubahan harga. Pertama, kita harus menghitung selisih antara harga bulan Februari dan Januari. Selanjutnya, kita membagi selisih tersebut dengan harga bulan Januari, kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase perubahan. Dalam kasus ini, selisih harga adalah Rp.13.000 - Rp.12.000 = Rp.1.000. Kemudian, kita membagi Rp.1.000 dengan Rp.12.000, dan hasilnya dikalikan dengan 100. Dengan demikian, persentase perubahan harga beras di Jakarta pada bulan Februari adalah: \( \frac{1.000}{12.000} \times 100 = 8,33 \% \) Jadi, jawaban yang benar adalah 8,33 \% sebagai indeks perubahan harga beras di Jakarta pada bulan Februari. Perubahan harga beras ini dapat memiliki dampak signifikan pada masyarakat. Kenaikan harga beras dapat mengurangi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang tepat untuk mengendalikan harga beras agar tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Dalam kesimpulan, perubahan harga beras di Jakarta pada bulan Januari dan Februari adalah sebesar 8,33 \%. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan harga beras yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan harga beras agar tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.