Menjelajahi Dunia Negosiasi: Studi Kasus Negosiasi Antara Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo
Pendahuluan:
Negosiasi adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pendidikan. Dalam kasus negosiasi antara Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo, kita dapat melihat bagaimana kedua belah pihak mencoba mencapai kesepakatan mengenai aturan sekolah yang melarang siswa mengendarai motor besar ke sekolah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi struktur orientasi, struktur dialog, dan struktur persetujuan dalam negosiasi ini.
Bagian 1: Struktur Orientasi
Orientasi adalah bagian awal dari negosiasi di mana kedua belah pihak memperkenalkan diri dan menetapkan tujuan negosiasi. Dalam kasus ini, Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo memperkenalkan diri mereka dan membahas masalah yang sedang dihadapi oleh siswa di SMA Futuhiryah. Bapak Syafii mengungkapkan keprihatinannya tentang aturan sekolah yang melarang siswa mengendarai motor besar ke sekolah, sementara Ketua Kelas Rivaldo bertanya apakah ada pengecualian untuk siswi yang hanya memiliki motor besar, seperti Moge.
Bagian 2: Struktur Dialog
Dialog adalah bagian di mana kedua belah pihak bertukar pendapat dan berusaha mencapai kesepakatan. Dalam negosiasi ini, Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo berdiskusi tentang aturan sekolah dan implikasi potensialnya terhadap siswa. Bapak Syafii menjelaskan bahwa aturan tersebut bukanlah dari pihak sekolah, tetapi dari pihak yayasan, yaitu Bapak Said Lafif sebagai Ketua Yayasan Pondok Pesantren Futuhiryah. Ketua Kelas Rivaldo bertanya apakah ada pengecualian untuk siswi yang hanya memiliki motor besar, seperti Moge.
Bagian 3: Struktur Persetujuan
Persetujuan adalah bagian di mana kedua belah pihak mencapai kesepakatan mengenai masalah yang sedang dibahas. Dalam negosiasi ini, Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo mencapai kesepakatan bahwa siswi yang hanya memiliki motor besar, seperti Moge, dapat mengendarai ke sekolah. Mereka juga setuju untuk menghubungi Bapak Said Lafif sebagai Ketua Yayasan Pondok Pesantren Futuhiryah untuk membahas implikasi potensial dari perubahan ini terhadap aturan sekolah.
Kesimpulan:
Negosiasi antara Bapak Syafii dan Ketua Kelas Rivaldo menunjukkan pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam mencapai kesepakatan. Dengan memahami struktur orientasi, dialog, dan persetujuan dalam negosiasi ini, kita dapat lebih memahami bagaimana negosiasi dapat membantu mengatasi masalah dan mencapai hasil yang saling menguntungkan.