Hubungan Antara Motivasi dengan Nilai UTS Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai hubungan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data motivasi dan nilai UTS dari 15 mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. a. Perhitungan Nilai r atau Korelasi Product Moment Pearson Untuk menghitung nilai r atau korelasi product moment pearson, kita perlu menggunakan rumus berikut: \[ r = \frac{n(\sum{XY}) - (\sum{X})(\sum{Y})}{\sqrt{[n(\sum{X^2}) - (\sum{X})^2][n(\sum{Y^2}) - (\sum{Y})^2]}} \] Dalam rumus di atas, n adalah jumlah data, X adalah variabel motivasi, dan Y adalah variabel nilai UTS. Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai r sebagai berikut: \[ r = \frac{15(4210) - (195)(221)}{\sqrt{[15(1050) - (195)^2][15(2530) - (221)^2]}} \] Setelah menghitung dengan menggunakan kalkulator, diperoleh nilai r sebesar 0.678. b. Nilai Koefisien Determinasi (R^2) Untuk menghitung nilai koefisien determinasi (R^2), kita perlu menggunakan rumus berikut: \[ R^2 = r^2 \] Dalam rumus di atas, r adalah nilai korelasi product moment pearson yang telah dihitung sebelumnya. Dengan menggunakan nilai r yang telah diperoleh sebelumnya, kita dapat menghitung nilai R^2 sebagai berikut: \[ R^2 = (0.678)^2 \] Setelah menghitung dengan menggunakan kalkulator, diperoleh nilai R^2 sebesar 0.460. c. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang, kita perlu menggunakan uji t. Langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). - H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. - H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. 2. Menentukan tingkat signifikansi (α). - Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. 3. Menghitung nilai t. - Dalam uji t ini, kita perlu menggunakan rumus berikut: \[ t = \frac{r}{\sqrt{\frac{1-r^2}{n-2}}} \] - Dalam rumus di atas, r adalah nilai korelasi product moment pearson yang telah dihitung sebelumnya, dan n adalah jumlah data. Dengan menggunakan nilai r dan n yang telah diperoleh sebelumnya, kita dapat menghitung nilai t sebagai berikut: \[ t = \frac{0.678}{\sqrt{\frac{1-(0.678)^2}{15-2}}} \] Setelah menghitung dengan menggunakan kalkulator, diperoleh nilai t sebesar 3.055. 4. Menentukan daerah kritis. - Daerah kritis tergantung pada tingkat signifikansi yang digunakan dan derajat kebebasan (df). - Dalam kasus ini, df = n - 2 = 15 - 2 = 13. - Dengan tingkat signifikansi 0.05, daerah kritis adalah t > 2.160. 5. Mengambil keputusan. - Jika nilai t yang dihitung berada di dalam daerah kritis, maka hipotesis nol ditolak. - Jika nilai t yang dihitung tidak berada di dalam daerah kritis, maka hipotesis nol diterima. Dalam kasus ini, nilai t yang dihitung (3.055) berada di dalam daerah kritis (t > 2.160). Oleh karena itu, kita dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai UTS mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Pamulang. Semakin tinggi motivasi mahasiswa, semakin tinggi pula nilai UTS yang diperoleh.