Mengatasi Masalah Sampah di Indonesia dengan Gerakan Zero Waste
Indonesia adalah negara penghasil sampah terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2020. Hal ini tercatat dalam laporan The Altas Of Sustainable Development Goals 2023. Indonesia memproduksi sekitar 65,2 juta ton sampah. Pada tahun 2022 hasil input dari 202 kabupaten/kota se Indonesia menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton, dari data tersebut dijelaskan 65,71% (13,9 juta ton) dapat terkelola dan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Negara dengan produksi sampah terbanyak biasanya memiliki populasi penduduk yang besar dan juga dapat dilihat dari gaya hidup masyarakatnya. Banyak permasalahan mengenai sampah yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak terutama dari warga sekitar. Kurangnya kesadaran dalam diri masyarakat menyababkan sampah menjadi terabaikan yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia. Setiap manusia memiliki masing-masing aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya. Melakukan berbagai aktivitas membutuhkan energi yang berasal dari makanan dan minuman. Zaman sekarang makanan ataupun minuman dapat diperoleh secara instan dengan tujuan mempersingkat waktu sehingga waktu untuk melakukan aktivitas bisa lebih maksimal. Namun, tidak pernah terpikirkan kemana sisa dari makanan dan minuman yang telah dikonsumsi entah itu sampah organik maupun sampah nonorganik. Terlebih sampah nonorganik yang sangat sulit untuk diuraikan kembali bahkan bisa mencapai ratusan tahun untuk sampah tersebut bisa terurai. Adanya aktivitas yang dilakukan manusia menjadikan adanya sampah yang dihasilkan semakin banyak ditambah dengan tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang yang menyebabkan sampah berserakan kemana-mana. Selain makanan dan minuman ada banyak faktor lain yang menyebabkan menumpuknya sampah salah satu diantaranya yaitu aktivitas pembangunan, industri, dan konsumsi barang yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah sampah yang ada di Indonesia, diperlukan gerakan Zero Waste. Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dan memaksimalkan penggunaan kembali dan daur ulang sampah. Dengan mengadopsi gaya hidup Zero Waste, masyarakat dapat mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu, menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah yang tidak bisa dihindari. Selain itu, pemerintah juga perlu berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah ini. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam mengurangi sampah, seperti memberikan pengurangan pajak atau subsidi untuk penggunaan energi terbarukan. Pemerintah juga perlu meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah, seperti membangun tempat pembuangan sampah yang terkelola dengan baik dan mendukung pengembangan teknologi daur ulang yang ramah lingkungan. Dalam menghadapi masalah sampah, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam menghadapi masalah sampah, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam menghadapi masalah sampah, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.