Bayangan Ketakutan di Istana Spanyol **
Senja menyelimuti istana Spanyol, menebarkan bayangan panjang di setiap sudutnya. Putri Shani, dengan lembut mengelus rambut adiknya, Putri Ria, yang tertidur pulas. Malam itu, Putri Ria terbangun dengan keringat dingin, matanya terbelalak ketakutan. "Tolong jangan serang aku, aku mohon jangan, jangan!" teriaknya, suaranya bergetar. Mendengar jeritan itu, seluruh istana gempar. Para pengawal berhamburan ke kamar Putri Ria, menemukannya terisak histeris. Raja Fernando Torres II dan Ratu Isabella, tak kuasa menahan air mata melihat putri kesayangan mereka dalam kondisi seperti itu. Keesokan harinya, Raja Fernando Torres II, dengan wajah muram, menjejakkan kaki di tanah Inggris. Ia datang untuk menuntut pertanggungjawaban atas serangan yang dialami Putri Ria. Raja Charles Darwin II, menyambut kedatangannya dengan tatapan dingin. "Apa maksud kedatanganmu, Raja Fernando?" tanyanya, suaranya bergema di ruang singgasana. "Putri Ria, putriku, diserang oleh rakyatmu. Aku datang untuk meminta keadilan!" tegas Raja Fernando Torres II. Udara di ruang singgasana terasa dingin, dipenuhi ketegangan. Pertemuan dua raja ini, yang dulunya bersahabat, kini dipenuhi amarah dan dendam. Apakah pertemuan ini akan membawa perdamaian, atau justru memicu perang yang mengerikan? Wawasan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa ketakutan dan trauma dapat meninggalkan bekas yang mendalam, bahkan pada jiwa yang paling kuat sekalipun. Peristiwa ini juga menunjukkan betapa mudahnya konflik antar bangsa memicu permusuhan dan kekerasan. Semoga, kedua raja dapat menemukan jalan damai untuk menyelesaikan masalah ini, sebelum bayangan ketakutan menyelimuti seluruh Eropa.