Sifat-sifat Sistem Dispersi: Bentuk campuran Larutan, Koloid, dan Suspensi
Sistem dispersi adalah campuran yang terdiri dari dua atau lebih zat yang terdispersi dalam zat pelarut. Ada tiga jenis sistem dispersi yang umum, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Setiap jenis sistem dispersi memiliki sifat-sifat yang berbeda yang mempengaruhi kejernihan dan kestabilannya. Larutan adalah sistem dispersi di mana partikel-partikel zat terdispersi berukuran sangat kecil, kurang dari 1 nanometer (nm). Partikel-partikel ini tidak terlihat dengan mata telanjang dan tidak akan terendapkan. Larutan memiliki kejernihan yang tinggi dan tidak akan mengendapkan partikel-partikelnya. Contoh larutan adalah garam terlarut dalam air. Larutan juga memiliki sifat kestabilan yang baik, artinya partikel-partikelnya tidak akan saling bergerak atau mengendapkan. Koloid adalah sistem dispersi di mana partikel-partikel zat terdispersi berukuran antara 1 nanometer (nm) hingga 700 mikrometer (mm). Partikel-partikel ini terlihat dengan mata telanjang dan akan tetap terdispersi dalam zat pelarut. Koloid memiliki kejernihan yang lebih rendah dibandingkan larutan, tetapi partikel-partikelnya tidak akan mengendapkan. Contoh koloid adalah susu, di mana partikel-partikel lemak terdispersi dalam air. Koloid juga memiliki sifat kestabilan yang baik, tetapi partikel-partikelnya dapat bergerak secara lambat. Suspensi adalah sistem dispersi di mana partikel-partikel zat terdispersi berukuran lebih dari 700 mikrometer (mm). Partikel-partikel ini terlihat dengan mata telanjang dan akan mengendapkan jika didiamkan. Suspensi memiliki kejernihan yang rendah dan partikel-partikelnya akan mengendapkan jika dibiarkan dalam keadaan diam. Contoh suspensi adalah air lumpur, di mana partikel-partikel tanah terdispersi dalam air. Suspensi memiliki sifat kestabilan yang buruk, artinya partikel-partikelnya akan saling bergerak dan mengendapkan jika tidak diaduk. Dalam sistem dispersi, kejernihan dan kestabilan sangat penting. Kejernihan menunjukkan sejauh mana partikel-partikel terdispersi dapat terlihat dengan mata telanjang, sedangkan kestabilan menunjukkan sejauh mana partikel-partikel terdispersi dapat tetap terdispersi dalam zat pelarut. Sifat-sifat ini penting dalam banyak aplikasi, seperti dalam industri makanan dan minuman, farmasi, dan teknologi material. Dalam kesimpulan, sistem dispersi terdiri dari larutan, koloid, dan suspensi. Setiap jenis sistem dispersi memiliki sifat-sifat yang berbeda yang mempengaruhi kejernihan dan kestabilannya. Memahami sifat-sifat ini penting dalam banyak aplikasi di berbagai industri.