Formula One Mengadopsi Kecerdasan Buatan untuk Mengatasi Pelanggaran Batas lintasan
Formula One, badan pengatur balap mobil terkenal, sedang menguji kecerdasan buatan (AI) untuk mengatasi pelanggaran batas lintasan dalam Grand Prix Abu Dhabi akhir pekan ini. FIA, badan pengatur berbasis di Paris, menggunakan teknologi 'Computer Vision' yang menggunakan analisis bentuk untuk menghitung jumlah piksel yang melewati batas lintasan. AI akan memilah pelanggaran yang sebenarnya, di mana pembalap melintasi garis putih di tepi lintasan dengan keempat roda, mengurangi beban kerja pusat operasi jarak jauh FIA dan mempercepat respons. Pada Grand Prix Austria pada bulan Juli, hanya empat orang yang harus memproses sekitar 1.200 pelanggaran potensial. Namun, pada Grand Prix Amerika Serikat di Austin pada bulan Oktober, beberapa pelanggaran masih tidak mendapatkan hukuman yang pantas. Stewards mengatakan bahwa ketidakmampuan mereka untuk menegakkan pelanggaran batas lintasan di tikungan enam adalah "sangat tidak memuaskan" dan solusi perlu ditemukan sebelum musim depan dimulai. Tim Malyon, kepala operasi jarak jauh FIA dan wakil direktur balapan, mengatakan bahwa teknologi Computer Vision telah digunakan secara efektif dalam bidang medis, seperti memindai data dari skrining kanker. Dengan menggunakan teknologi ini, FIA berharap dapat mengurangi jumlah pelanggaran batas lintasan yang harus diperiksa secara manual, sehingga mempercepat proses dan meningkatkan penegakan aturan dalam balapan Formula One.