Metode Penyusutan Mesin Berdasarkan Hasil Produksi dan Jam Kerj
Pada tanggal 5 Oktober 2017, PT Indofood membeli mesin jenis A dengan harga Rp180.000.000,00. Biaya pengangkutan, pemasangan, dan lain-lain sebesar Rp6.000.000,00. Mesin ini memiliki nilai sisa yang ditaksir sebesar Rp6.000.000,00 dan dapat bekerja selama 15.000 jam. Pada tahun 2017, kapasitas kerja mesin ini adalah 2.000 unit setiap jam. Dalam artikel ini, kita akan membahas metode penyusutan mesin berdasarkan hasil produksi dan jam kerja. Metode penyusutan ini digunakan untuk menghitung depresiasi atau penurunan nilai mesin seiring dengan penggunaannya. Metode pertama yang akan kita bahas adalah metode penyusutan berdasarkan hasil produksi. Metode ini cocok digunakan jika kita memiliki informasi tentang jumlah produk yang dihasilkan oleh mesin selama periode tertentu. Dalam kasus ini, pada tahun 2017, mesin tersebut menghasilkan 360.000 unit produk. Untuk menghitung penyusutan berdasarkan metode hasil produksi, kita perlu mengetahui biaya per unit produk. Dalam kasus ini, biaya total mesin adalah Rp180.000.000,00 + Rp6.000.000,00 = Rp186.000.000,00. Jadi, biaya per unit produk adalah Rp186.000.000,00 / 360.000 unit = Rp516,67 per unit. Selanjutnya, kita perlu menghitung jumlah penyusutan berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam kasus ini, jumlah penyusutan untuk tahun 2017 adalah 360.000 unit x Rp516,67 per unit = Rp186.000.000,00. Metode kedua yang akan kita bahas adalah metode penyusutan berdasarkan jam kerja. Metode ini cocok digunakan jika kita memiliki informasi tentang jumlah jam mesin digunakan selama periode tertentu. Dalam kasus ini, mesin tersebut digunakan selama 1.800 jam pada tahun 2017. Untuk menghitung penyusutan berdasarkan metode jam kerja, kita perlu mengetahui biaya per jam penggunaan mesin. Dalam kasus ini, biaya total mesin adalah Rp180.000.000,00 + Rp6.000.000,00 = Rp186.000.000,00. Jadi, biaya per jam penggunaan mesin adalah Rp186.000.000,00 / 15.000 jam = Rp12.400,00 per jam. Selanjutnya, kita perlu menghitung jumlah penyusutan berdasarkan jumlah jam penggunaan mesin. Dalam kasus ini, jumlah penyusutan untuk tahun 2017 adalah 1.800 jam x Rp12.400,00 per jam = Rp22.320.000,00. Dalam kesimpulan, metode penyusutan mesin berdasarkan hasil produksi dan jam kerja adalah dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung depresiasi mesin. Metode hasil produksi menghitung penyusutan berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan, sedangkan metode jam kerja menghitung penyusutan berdasarkan jumlah jam mesin digunakan. Pemilihan metode yang tepat tergantung pada informasi yang tersedia dan karakteristik penggunaan mesin.