Mengapa Stefanus Menjadi Martir Pertama?
Stefanus adalah tokoh penting dalam sejarah Kekristenan. Sebagai martir pertama, dia menetapkan contoh keberanian dan iman yang menjadi inspirasi bagi banyak orang Kristen lainnya. Meskipun kisahnya tragis, dampaknya terhadap perkembangan Kekristenan tidak dapat disangkal.
Siapakah Stefanus dalam Alkitab?
Stefanus adalah tokoh penting dalam Perjanjian Baru Alkitab. Dia adalah salah satu dari tujuh diaken yang dipilih oleh gereja mula-mula di Yerusalem untuk membantu dalam pelayanan (Kisah Para Rasul 6:5). Stefanus dikenal sebagai pria yang penuh Roh Kudus dan iman, dan dia melakukan banyak mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
Mengapa Stefanus dipilih sebagai diaken?
Stefanus dipilih sebagai diaken karena dia adalah seorang pria yang penuh Roh Kudus dan iman. Dia juga dikenal karena kebijaksanaannya dan kemampuannya untuk berbicara dengan kuasa. Dia dipilih oleh gereja untuk membantu dalam pelayanan, terutama dalam hal melayani meja dan membantu orang miskin.
Apa yang menyebabkan Stefanus menjadi martir?
Stefanus menjadi martir karena dia dituduh melakukan penistaan terhadap Musa dan Allah. Dia dituduh oleh beberapa orang Yahudi yang tidak setuju dengan ajarannya. Mereka membawanya ke hadapan Majelis Agung, di mana dia memberikan pembelaan yang berani dan berapi-api. Namun, pembelaannya tidak diterima dan dia dihukum mati dengan dilempari batu.
Bagaimana reaksi gereja terhadap kematian Stefanus?
Reaksi gereja terhadap kematian Stefanus adalah campuran antara duka dan keberanian. Meskipun mereka berduka atas kehilangan salah satu pemimpin mereka, mereka juga diberi kekuatan oleh contoh keberanian dan iman Stefanus. Kematian Stefanus juga memicu penganiayaan besar-besaran terhadap gereja, yang pada gilirannya menyebabkan penyebaran Injil ke daerah-daerah lain.
Apa dampak kematian Stefanus bagi perkembangan Kekristenan?
Kematian Stefanus memiliki dampak yang signifikan bagi perkembangan Kekristenan. Dia adalah martir pertama, dan contoh keberaniannya menjadi inspirasi bagi banyak orang Kristen lainnya. Selain itu, penganiayaan yang dipicu oleh kematian Stefanus menyebabkan penyebaran Injil ke daerah-daerah lain, yang pada gilirannya membantu pertumbuhan dan perkembangan Kekristenan.
Stefanus, sebagai martir pertama, memainkan peran penting dalam sejarah Kekristenan. Meskipun dia dianiaya dan dibunuh karena imannya, keberaniannya dan dedikasinya terhadap Injil menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kematian Stefanus juga memicu penyebaran Injil, yang pada gilirannya membantu pertumbuhan dan perkembangan Kekristenan. Dengan demikian, meskipun kisah Stefanus adalah kisah tentang pengorbanan dan penderitaan, itu juga adalah kisah tentang keberanian, iman, dan pertumbuhan.