Kritik terhadap Pelanggaran Demokrasi pada Era Orde Baru
Pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, demokrasi di Indonesia dikenal sebagai "demokrasi pancasila." Namun, era ini justru dikenal dengan berbagai pelanggaran terhadap nilai-nilai demokrasi, terutama dalam aspek sistem pemilihan umum dan pelaksanaannya. Artikel ini akan menguraikan kritikan terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut. Salah satu kritik utama terhadap demokrasi pada era Orde Baru adalah sistem pemilihan umum yang tidak bebas dan adil. Pemilihan umum di era ini sangat dikontrol oleh pemerintah dan partai politik yang didukung oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan persaingan yang tidak sehat antara partai-partai politik, di mana partai yang didukung oleh pemerintah memiliki keuntungan yang jelas dalam memenangkan pemilu. Hal ini mengurangi kebebasan pemilih dan mengakibatkan hasil pemilu yang tidak mencerminkan kehendak rakyat. Selain itu, pelaksanaan pemilihan umum pada era Orde Baru juga dikenal dengan tindak kecurangan dan penipuan yang meluas. Pemilu di era ini seringkali dipenuhi dengan berbagai praktik tidak etis seperti pengaruh uang, intimidasi terhadap pemilih, dan-hak pemilih. Hal ini mengakibatkan hasil pemilu yang tidak dapat dipercaya dan tidak mencerminkan kehendak rakyat secara keseluruhan. Selain sistem pemilihan umum, pelanggaran demokrasi pada era Orde Baru juga terlihat dari pembatasan kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Pemerintah dan pihak berwenang seringkali mengontrol dan sensor media massa, serta menghambat kebebasan berpendapat yang seharusnya menjadi hak asasi manusia dalam demokrasi. Hal ini mengakibatkan kurangnya ruang bagi warga negara untuk mengkritik pemerintah dan mengutarakan pendapat mereka. Kesimpulannya, era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto dikenal dengan berbagai pelanggaran terhadap nilai-nilai demokrasi, terutama dalam aspek sistem pemilihan umum dan pelaksanaannya. Kritik terhadap pelanggaran-pelanggaran ini penting untuk diingat agar kita dapat memahami betapa pentingnya membangun demokrasi yang bebas, adil, dan berkeadilan di Indonesia.