Peran dan Komposisi PPKI dalam Pembentukan Dasar Negara Indonesi
Pertanyaan 1: Apa tujuan pembentukan PPKI? Pada saat itu, tujuan pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. PPKI bertugas untuk menyusun dasar negara Indonesia dan mengatur pembentukan pemerintahan sementara. Pertanyaan 2: Bagaimana komposisi keanggotaan PPKI? Komposisi keanggotaan PPKI terdiri dari para pemimpin nasionalis Indonesia yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Anggota PPKI terdiri dari berbagai latar belakang politik, agama, dan suku bangsa, yang mewakili keberagaman masyarakat Indonesia. Pertanyaan 3: Apa alasan perubahan sila kesatu rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta? Perubahan sila kesatu rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta terjadi karena adanya pertimbangan untuk mengakomodasi keberagaman agama di Indonesia. Sila kesatu dalam Piagam Jakarta dirumuskan sebagai "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" untuk menghormati agama mayoritas di Indonesia saat itu. Pertanyaan 4: Apa perbedaan rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945? Perbedaan utama antara rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terletak pada sila kesatu. Piagam Jakarta menekankan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, sementara Pembukaan UUD 1945 menyatakan "Ketuhanan Yang Maha Esa" tanpa merujuk pada agama tertentu. Pertanyaan 5: Tuliskan hasil sidang PPKI? Hasil sidang PPKI adalah penyusunan dan pengesahan Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta berisi rumusan dasar negara Indonesia yang terdiri dari 12 pasal, termasuk sila-sila yang menjadi dasar ideologi negara. Piagam Jakarta menjadi landasan bagi pembentukan pemerintahan sementara dan pembentukan negara Indonesia yang merdeka.