Upaya Belanda untuk Mengakhiri Peperangan dengan Makassar
Belanda melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri peperangan dengan Makassar setelah pasukan Sultan Hasanuddin berhasil memporak-porandakan pasukan VOC Belanda di Maluku. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui perundingan damai. Belanda menyadari bahwa kedudukan mereka semakin terdesak dan perang yang berkepanjangan akan merugikan mereka secara ekonomi dan politik. Oleh karena itu, mereka mengirim utusan ke Makassar untuk memulai negosiasi dengan Sultan Hasanuddin. Dalam perundingan tersebut, Belanda menawarkan beberapa insentif kepada Sultan Hasanuddin, seperti kebebasan berdagang dengan Belanda dan perlindungan terhadap wilayah Makassar. Mereka juga berjanji untuk menghormati kedaulatan Makassar dan tidak melakukan campur tangan dalam urusan internal kerajaan. Namun, Sultan Hasanuddin tidak mudah terpengaruh oleh tawaran Belanda. Ia menyadari bahwa perjanjian damai dengan Belanda dapat mengancam kedaulatan dan kebebasan Makassar. Oleh karena itu, ia menolak tawaran Belanda dan memilih untuk melanjutkan perang melawan penjajah. Meskipun upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makassar melalui perundingan damai tidak berhasil, mereka tetap melanjutkan strategi lain untuk mengendalikan wilayah tersebut. Mereka menggunakan kekuatan militer dan politik untuk memperkuat dominasi mereka di Makassar. Dalam konteks sejarah, perang antara Makassar dan Belanda merupakan salah satu perlawanan terhadap penjajahan yang gigih. Sultan Hasanuddin dan pasukannya memperlihatkan keberanian dan keteguhan dalam melawan penjajah Belanda. Meskipun mereka tidak berhasil mengakhiri peperangan dengan Belanda melalui perundingan damai, perlawanan mereka menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan di masa depan. Dalam kesimpulan, Belanda melakukan upaya untuk mengakhiri peperangan dengan Makassar melalui perundingan damai. Namun, tawaran mereka ditolak oleh Sultan Hasanuddin yang lebih memilih melanjutkan perang melawan penjajah. Meskipun demikian, perlawanan Makassar terhadap penjajahan Belanda menjadi bagian penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.