Konsekuensi Pewartaan, Sengsara, Wafat, Kebangkitan, dan Kenaikan Yesus
Dalam buku agama Kurikulum Merdeka, bab 3 membahas tentang konsekuensi pewartaan Yesus, sengsara dan wafat-Nya, serta kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Artikel ini akan membahas secara argumentatif mengenai konsekuensi pewartaan Yesus, sengsara dan wafat-Nya, serta kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Konsekuensi Pewartaan Yesus Pewartaan Yesus memiliki konsekuensi yang signifikan bagi para pengikut-Nya. Dalam pewartaan-Nya, Yesus mengajarkan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan keadilan. Namun, pewartaan-Nya juga menimbulkan kontroversi dan perlawanan dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan ajaran-Nya. Para pengikut-Nya harus siap menghadapi penolakan, penganiayaan, dan bahkan kematian karena keyakinan mereka. Sengsara dan Wafat Yesus Sengsara dan wafat Yesus adalah bagian penting dari misi-Nya di dunia. Yesus menderita dan mati di atas salib sebagai korban penghapus dosa umat manusia. Melalui sengsara dan wafat-Nya, Yesus menunjukkan kasih-Nya yang tak terbatas dan mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia. Kematian-Nya menjadi titik balik dalam sejarah keselamatan dan memberikan harapan bagi umat manusia. Kebangkitan Yesus Kebangkitan Yesus adalah kejadian yang mengejutkan dan mengubah segalanya. Tiga hari setelah kematian-Nya, Yesus bangkit dari kubur dan muncul kepada para pengikut-Nya. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah yang hidup dan memiliki kuasa atas kematian. Kebangkitan-Nya juga memberikan harapan akan kehidupan kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya. Kenaikan Yesus ke Surga Setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa. Kenaikan-Nya menandai akhir dari kehadiran-Nya di dunia ini, tetapi bukan berarti Ia meninggalkan umat-Nya. Yesus berjanji untuk mengutus Roh Kudus kepada para pengikut-Nya, yang akan memberikan kekuatan dan penghiburan dalam menjalani hidup yang penuh tantangan. Dalam kesimpulan, konsekuensi pewartaan Yesus, sengsara dan wafat-Nya, serta kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga memiliki makna yang mendalam bagi umat Kristen. Pewartaan-Nya menuntut pengorbanan dan kesetiaan, sengsara dan wafat-Nya mengungkapkan kasih-Nya yang tak terbatas, kebangkitan-Nya memberikan harapan akan kehidupan kekal, dan kenaikan-Nya menegaskan kuasa-Nya sebagai Anak Allah. Semua ini mengajarkan kita untuk hidup dengan iman dan mengikuti teladan-Nya dalam menghadapi tantangan hidup.