Perjalanan Kota Swastamika: Dari Wabah Hingga Revolusi Energi
Di tahun 2020, kota Swastamika, yang pada awalnya merupakan kota yang terbelakang, mengalami wabah yang mengerikan. Lebih dari 40% warganya meninggal akibat wabah tersebut, dan pemerintahannya pun kelabakan. Namun, di tengah keputusasaan, seorang ilmuwan muncul dengan kemampuannya untuk mengekstrak mineral dari batu permata, seperti emas dan perak, menjadi obat dan sumber energi. Berkat penemuan ini, wabah di kota Swastamika berhasil diatasi. Tidak hanya itu, para peneliti dengan bantuan ilmuwan tersebut berhasil mengembangkan sumber energi baru menggunakan batu permata dan logam mulia. Energi ini terbukti sangat kuat dan efisien, sehingga mengakibatkan revolusi energi di seluruh Mandala. Kota-kota di Mandala berduyun-duyun untuk mengubah sumber energi utama mereka. Dalam waktu singkat, Swastamika bertransformasi dari kota terbelakang menjadi kota metropolitan yang berteknologi tinggi. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan logam mulia sebagai sumber energi, persediaan logam semakin menipis. Pada tahun 2027, ditemukan tambang logam mulia di sebelah barat Mandala. Namun, yang seharusnya menjadi solusi justru memicu peperangan antara kota-kota besar yang saling berperang untuk merebut sumber daya tersebut. Air mata dan darah mengalir di seluruh Mandala akibat konflik ini. Kisah perjalanan Swastamika dari wabah hingga revolusi energi dan peperangan ini menjadi cerminan dari perubahan yang dapat terjadi dalam waktu singkat. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya alam.