**Memelihara dan Menyayangi Anak Yatim: Kewajiban Moral yang Tak Terbantahkan** **
Pendahuluan: Islam mengajarkan umatnya untuk saling mencintai dan menyayangi, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Anak yatim, sebagai kelompok yang rentan dan kehilangan kasih sayang orang tua, menjadi fokus perhatian khusus dalam ajaran Islam. Memelihara dan menyayangi anak yatim bukan sekadar tindakan amal, melainkan kewajiban moral yang tak terbantahkan. Pembahasan: a. Dalil-dalil yang Menunjukkan Kewajiban Memelihara dan Menyayangi Anak Yatim: Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW secara tegas menyebutkan kewajiban untuk memelihara dan menyayangi anak yatim. Beberapa dalil yang relevan antara lain: * Surat An-Nisa ayat 2: "Dan berikanlah kepada anak-anak yatim harta mereka, dan janganlah kamu mengganti yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya itu adalah dosa yang besar." * Hadits Riwayat Bukhari: "Aku dan orang yang memelihara anak yatim (di akhirat) akan berada seperti ini," (Nabi SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya). b. Kategori Kewajiban Memelihara dan Menyayangi Anak Yatim: Kewajiban memelihara dan menyayangi anak yatim dapat dibagi menjadi beberapa kategori: * Fardhu Kifayah: Kewajiban ini menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam, dan jika sudah ada yang melaksanakannya, maka kewajiban tersebut gugur dari yang lain. Contohnya, memberikan bantuan finansial, pendidikan, dan tempat tinggal. * Sunnah: Tindakan yang dianjurkan dan mendapat pahala, seperti memberikan perhatian, kasih sayang, dan bimbingan moral. * Wajib: Kewajiban ini berlaku bagi orang tua, keluarga dekat, atau wali anak yatim. Contohnya, memenuhi kebutuhan dasar anak yatim, seperti makanan, pakaian, dan kesehatan. c. Dampak Positif Memelihara dan Menyayangi Anak Yatim: Memelihara dan menyayangi anak yatim memiliki dampak positif yang luas, baik bagi anak yatim itu sendiri maupun bagi masyarakat: * Meningkatkan Kebahagiaan dan Kesejahteraan Anak Yatim: Anak yatim yang mendapatkan kasih sayang dan perhatian akan merasa lebih bahagia, aman, dan terlindungi. * Membangun Karakter yang Positif: Perhatian dan bimbingan yang diberikan kepada anak yatim dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan berakhlak mulia. * Meningkatkan Kebaikan dan Kedermawanan Masyarakat: Memelihara dan menyayangi anak yatim menjadi bukti nyata kepedulian dan kasih sayang antar sesama manusia. Kesimpulan: Memelihara dan menyayangi anak yatim merupakan kewajiban moral yang tak terbantahkan dalam Islam. Kewajiban ini mencakup berbagai aspek, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar hingga memberikan kasih sayang dan bimbingan moral. Dengan melaksanakan kewajiban ini, kita tidak hanya membantu anak yatim, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih baik dan penuh kasih sayang. Emosi/Wawasan:** Melihat anak yatim yang terlantar dan kehilangan kasih sayang orang tua, seharusnya menggugah hati kita untuk berempati dan membantu mereka. Mari kita jadikan anak yatim sebagai saudara kita, dan berikan mereka kasih sayang, perhatian, dan bimbingan yang mereka butuhkan.