Menghitung Nilai Deposit dengan Bunga Majemuk
Seorang nasabah mendepositokan uang sebesar 200 juta di bank selama 2 tahun dengan sistem bunga majemuk. Dalam artikel ini, kita akan menghitung nilai deposit tersebut pada akhir periode deposito, dengan tingkat suku bunga 7,5% per tahun dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan. Untuk menghitung nilai deposit dengan bunga majemuk, kita dapat menggunakan rumus: \[ A = P \left(1 + \frac{r}{n}\right)^{nt} \] Di mana: - \( A \) adalah nilai deposit akhir - \( P \) adalah jumlah deposit awal (200 juta) - \( r \) adalah tingkat suku bunga (7,5% atau 0,075) - \( n \) adalah jumlah kali bunga dihitung per tahun (4 kali, karena bunga dihitung setiap 3 bulan) - \( t \) adalah periode deposito dalam tahun (2 tahun) Menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menghitung nilai deposit akhir: \[ A = 200,000,000 \left(1 + \frac{0,075}{4}\right)^{4 \times 2} \] \[ A = 200,000,000 \left(1 + 0,01875\right)^8 \] \[ A = 200,000,000 \left(1,01875\right)^8 \] \[ A = 200,000,000 \times 1,1616 \] \[ A = 232,320,000 \] Jadi, nilai deposit nasabah pada akhir periode deposito adalah 232,320,000. Dengan bunga majemuk, deposit tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bunga sederhana, sehingga nasabah dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari depositnya.