Petualangan Si Tikus Penakut **
** Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seekor tikus bernama Pipit. Pipit adalah tikus yang penakut. Dia takut pada kucing, takut pada anjing, bahkan takut pada bayangannya sendiri. Pipit selalu bersembunyi di balik lemari, di bawah tempat tidur, atau di dalam lubang-lubang kecil. Dia tidak pernah berani keluar dan menjelajahi dunia. Suatu hari, Pipit mendengar kabar buruk. Seekor kucing besar dan jahat bernama Tom sedang mengincar desa mereka. Tom terkenal dengan kekejamannya dan sudah banyak tikus yang menjadi korbannya. Semua tikus di desa panik dan bersembunyi di tempat yang aman. Pipit juga ketakutan. Dia bersembunyi di dalam lubang kecil di bawah rumah neneknya. Dia gemetar ketakutan dan berharap Tom tidak akan menemukannya. Namun, Pipit juga merasa sedih melihat teman-temannya ketakutan. Dia ingin membantu, tapi dia terlalu takut. Tiba-tiba, Pipit mendengar suara jeritan. Dia mengintip dari lubang dan melihat Tom sedang mengejar seekor tikus kecil bernama Kiki. Kiki berlari secepat yang dia bisa, tapi Tom semakin dekat. Pipit merasa iba pada Kiki. Dia tidak bisa membiarkan Kiki tertangkap. Dengan keberanian yang baru ditemukan, Pipit keluar dari lubang dan berteriak, "Tom, berhenti! Jangan sakiti Kiki!" Tom terkejut melihat Pipit. Dia tidak menyangka ada tikus yang berani menantangnya. Tom tertawa mengejek, "Kau? Kau hanya tikus kecil yang penakut. Apa yang bisa kau lakukan?" Pipit menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku mungkin kecil, tapi aku tidak takut padamu. Aku akan melindungi teman-temanku!" Pipit berlari ke arah Tom dan menggigit kakinya. Tom kesakitan dan menendang Pipit. Pipit terjatuh, tapi dia tidak menyerah. Dia bangkit dan menggigit kaki Tom lagi. Tom semakin marah. Dia mengayunkan cakarnya ke arah Pipit. Pipit menghindar dan berlari ke arah Kiki. Dia menarik Kiki ke dalam lubang dan bersembunyi di sana. Tom mencoba masuk ke dalam lubang, tapi lubang itu terlalu kecil untuknya. Tom menggeram kesal dan pergi. Pipit dan Kiki selamat. Semua tikus di desa bersukacita dan memuji keberanian Pipit. Pipit menyadari bahwa dia tidak perlu takut. Dia bisa menjadi berani dan melindungi teman-temannya. Sejak hari itu, Pipit tidak lagi menjadi tikus yang penakut. Dia menjadi tikus yang berani dan selalu siap membantu teman-temannya. Dia belajar bahwa keberanian bukanlah tentang tidak takut, tapi tentang berani menghadapi rasa takut dan melakukan hal yang benar.