Tantangan dalam Penerimaan Keputusan Hukum oleh Masyarakat
<br/ >Menurut L. Pospisil, keputusan hukum harus memenuhi empat sifat dasar yang telah disebutkan. Namun, seringkali keputusan hukum tersebut masih menuai protes dari masyarakat. Beberapa alasan yang dapat menjelaskan hal ini antara lain: <br/ > <br/ >1. Ketidakadilan dalam proses pembuatan keputusan hukum. <br/ >Proses pembuatan keputusan hukum tidak selalu melibatkan seluruh pihak yang terkena dampaknya, menimbulkan rasa ketidakadilan bagi pihak-pihak yang merasa suaranya tidak diakomodasi. <br/ > <br/ >2. Ketidaksesuaian dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. <br/ >Keputusan hukum dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan penolakan. <br/ > <br/ >3. Ketidakseimbangan dalam penetapan hak dan kewajiban. <br/ >Penetapan hak dan kewajiban para pihak dianggap terlalu berat atau tidak seimbang, menimbulkan protes dari pihak yang merasa dirugikan. <br/ > <br/ >4. Ketidakpuasan terhadap sanksi yang ditetapkan. <br/ >Sifat dan beratnya sanksi dianggap terlalu ringan atau terlalu berat, menimbulkan protes dari pihak-pihak yang terkait. <br/ > <br/ >Dalam idealisme, keputusan hukum harus memenuhi rasa keadilan dan diterima oleh seluruh pihak yang terkena dampaknya. Oleh karena itu, proses pembuatan keputusan hukum harus melibatkan partisipasi masyarakat, mempertimbangkan nilai-nilai serta norma-norma sosial sebagai landasan penetapan hak-kewajiban-sanksi secara proporsional untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif.#