Proses dan Alat yang Digunakan dalam Praktikum Perbengkelan Pertanian
Praktikum perbengkelan pertanian adalah salah satu kegiatan yang penting dalam program studi ini. Dalam praktikum ini, mahasiswa akan belajar tentang proses dan alat yang digunakan dalam menitik dan mengebor bahan. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang alat-alat yang digunakan dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam praktikum ini. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum perbengkelan pertanian meliputi penggans/penyaku, scriber, penitik, palu, matabor, dan mesin bor. Penggans/penyaku digunakan untuk menahan bahan yang akan dititik atau diberi lubang. Scriber digunakan untuk membuat garis lurus tepat di tengah bahan. Penitik dan palu digunakan untuk membuat titik-titik di tengah garis bahan. Matabor digunakan untuk membuat lubang pada bahan. Sedangkan mesin bor digunakan untuk membuat lubang yang lebih besar dan lebih presisi. Proses praktikum dimulai dengan persiapan semua alat dan bahan yang diperlukan. Setelah itu, garis lurus tepat di tengah bahan dibuat dengan bantuan penggaris/penviku dan scriber. Garis tersebut kemudian dibagi menjadi lima bagian yang sama panjang, dengan masing-masing bagian memiliki ukuran sebesar 30 mm. Selanjutnya, empat titik di tengah garis bahan dibuat menggunakan penitik dan palu. Terakhir, lubang-lubang dibuat menggunakan mesin bor. Dalam praktikum perbengkelan pertanian, penggunaan alat-alat yang tepat dan mengikuti prosedur dengan benar sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik. Mahasiswa diharapkan untuk memahami langkah-langkah yang harus diikuti dan menggunakan alat-alat dengan hati-hati. Dengan demikian, mereka akan dapat menguasai teknik menitik dan mengebor bahan dengan baik. Artikel ini memberikan pemahaman yang jelas tentang proses dan alat yang digunakan dalam praktikum perbengkelan pertanian. Dengan memahami langkah-langkah dan alat-alat yang digunakan, mahasiswa akan dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam praktikum ini dengan lebih baik.