Mencapai Ketinggian Maksimum: Analisis Gerak Peluru dengan Sudut Elevasi 30°
Seorang TNI sedang melakukan latihan tempur untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Dalam latihan tersebut, seorang TNI menembakkan peluru dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan awal peluru 100 m/s. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa tinggi peluru tersebut dapat mencapai setelah bergerak selama waktu tertentu? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami gerak peluru dengan sudut elevasi 30°. Gerak peluru dapat dipecah menjadi dua komponen, yaitu gerak horizontal dan gerak vertikal. Gerak horizontal tidak terpengaruh oleh gravitasi dan memiliki kecepatan konstan sepanjang perjalanan. Sedangkan gerak vertikal dipengaruhi oleh gravitasi dan mengikuti pola gerak parabola. Dalam kasus ini, kita akan fokus pada gerak vertikal peluru. Pertama, kita perlu menghitung waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai ketinggian maksimum. Ketinggian maksimum terjadi ketika kecepatan vertikal peluru menjadi nol. Dalam gerak vertikal, kecepatan vertikal awal adalah 0 m/s dan percepatan vertikal adalah -9.8 m/s² (gravitasi bumi). Dengan menggunakan persamaan gerak vertikal: v = u + at 0 = 100 sin 30° - 9.8t t = (100 sin 30°) / 9.8 t ≈ 1.62 detik Setelah mengetahui waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai ketinggian maksimum, kita dapat menghitung ketinggian maksimum dengan menggunakan persamaan gerak vertikal: s = ut + (1/2)at² s = 0 + (1/2)(-9.8)(1.62)² s ≈ 12.6 meter Jadi, peluru dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan awal 100 m/s dapat mencapai ketinggian maksimum sekitar 12.6 meter setelah bergerak selama sekitar 1.62 detik. Dalam latihan tempur, pemahaman tentang gerak peluru sangat penting. Dengan memahami sudut elevasi dan kecepatan awal peluru, seorang TNI dapat mengatur strategi dan menentukan jarak yang tepat untuk mencapai target. Latihan ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan keahlian TNI dalam mempertahankan Indonesia. Dalam kesimpulan, gerak peluru dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan awal 100 m/s dapat mencapai ketinggian maksimum sekitar 12.6 meter setelah bergerak selama sekitar 1.62 detik. Latihan tempur yang melibatkan gerak peluru ini penting bagi TNI dalam memperkuat pertahanan Indonesia.