Pentingnya Dalil Naqli dalam Menjelaskan Sifat Qidam
Dalil naqli adalah sumber hukum Islam yang berasal dari wahyu Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dalil naqli berupa ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis yang menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia. Salah satu sifat penting yang dijelaskan dalam dalil naqli adalah sifat qidam. Sifat qidam mengacu pada keberadaan sesuatu sejak awal keberadaan alam semesta. Dalam konteks Islam, sifat qidam sering dikaitkan dengan Allah SWT sebagai pencipta semesta. Ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis menyatakan bahwa Allah SWT adalah pencipta semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Contohnya, dalam Surah Al-Hadid ayat 4, Allah SWT menyatakan, "Sesungguhnya Aku adalah Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untukku." Selain itu, Hadis juga menyebutkan tentang sifat qidam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Allah telah menciptakan segala sesuatu." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah pencipta semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk sifat qidam. Pentingnya dalil naqli dalam menjelaskan sifat qidam adalah karena dalil naqli merupakan sumber hukum Islam yang paling utama dan otentik. Dalil naqli bersifat abadi dan tidak berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, dalil naqli menjadi acuan yang dapat diandalkan dalam memahami sifat-sifat Allah SWT, termasuk sifat qidam. Dalam kesimpulannya, dalil naqli memainkan peran penting dalam menjelaskan sifat qidam. Melalui ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis, umat Islam dapat memahami bahwa Allah SWT adalah pencipta semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Sifat qidam ini menegaskan keberadaan Allah SWT sejak awal keberadaan alam semesta. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan mengamalkan sifat qidam dalam kehidupan sehari-hari.