Puteri Mandalika dan Keputusannya yang Bijaksan
Puteri Mandalika adalah seorang putri cantik yang menjadi pusat perhatian banyak pangeran di Kerajaan Teberu. Ayahnya, sang raja, khawatir bahwa memilih salah satu pangeran akan menimbulkan kecemburuan di antara kerajaan. Ada enam pangeran yang berusaha mendapatkan hati Puteri Mandalika, yaitu Pangeran Bumbang, Pangeran Ary Daria Loka, Pangeran Gunung Piring, dan Pangeran Bungsu. Puteri Mandalika merasa bingung karena semua pangeran tersebut tampan dan berkuasa. Dia ingin membuat keputusan yang terbaik untuk kerajaannya dan rakyatnya. Setelah berhari-hari memikirkan dengan serius, Puteri Mandalika memutuskan untuk mengumumkan keputusannya di depan semua pangeran dan rakyat pada hari berikutnya di pantai. Keesokan paginya, semua orang berkumpul di pantai dengan harapan mendengar keputusan Puteri Mandalika. Sementara itu, keenam pangeran berdoa dalam hati mereka masing-masing. Dengan suara yang jelas dan tegas, Puteri Mandalika mengumumkan keputusannya. Dia tidak akan menikahi salah satu pangeran, tetapi akan memberikan dirinya kepada seluruh rakyat Teberu. Keputusan Puteri Mandalika mengejutkan semua orang. Tanpa ragu-ragu, dia melemparkan dirinya ke laut dari puncak bukit. Meskipun orang-orang mencari dengan sungguh-sungguh, Puteri Mandalika tidak dapat ditemukan. Legenda mengatakan bahwa dia berubah menjadi cacing laut yang disebut "nyale". Keputusan bijaksana Puteri Mandalika menginspirasi rakyat Teberu untuk hidup dalam persatuan dan kebersamaan. Meskipun dia tidak memilih seorang pangeran, dia memilih untuk mencintai dan melayani rakyatnya. Kisah Puteri Mandalika menjadi simbol kebijaksanaan dan pengorbanan yang menginspirasi generasi-generasi selanjutnya. Dalam cerita ini, paragraf kedua disebut sebagai "Complication" karena menggambarkan konflik yang dihadapi oleh Puteri Mandalika dalam memilih salah satu pangeran.