Latar Belakang dan Tujuan Pergerakan Nasional Indonesi
Memasuki akhir abad ke- dunia disibukkan dengan industri dan perdagangan yang semakin maju. Namun, menurut beberapa pihak, daerah jajahan hanyalah objek yang terus menerus disedot oleh negara ibu. Pendapatan negara yang amat besar berbanding terbalik dengan tidak adanya perbaikan terhadap negara koloni. Wartawan Deotief yang bernama Pieter mengkritik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang terkesan mengabaikan penyebaran wabah kolera. Sementara Conrad Theodore van Deventerik kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel). Pemikiran bahwa negara ibu kini memiliki utang budi terhadap koloni mulai menyebar, kritik ini ditanggapi dengan serius oleh Kerajaan Belanda. Ratu Wilhelmina mencanangkan kebijakan yang disebut Politik Etis yang meliputi tiga bidang program yaitu irigasi (perbaikan pengairan dan fasilitas pertanian), edukasi (pendidikan bagi pribumi), dan imigrasi (pemindahan penduduk untuk kepentingan ekonomi). Bagi pergerakan nasional, bidang edukasi adalah penyebab utama dibandingkan kedua lainnya. Munculnya sekolah-sekolah untuk pribumi yang di kalangan priyayi melahirkan kalangan terdidik dan berpemikiran terbuka. Siswa-siswa yang sadar akan penderitaan bangsa pribumi atas penjajahan Belanda ini mulai mengonsolidasikan diri dalam rangka berdiskusi langkah perbaikan bagi bangsa Indonesia di masa mendatang. Secara umum, pergerakan nasional juga didorong oleh faktor-faktor seperti kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1902; kebangkitan nasional di India, Turki, Cina dan Filipina; serta tumbuhnya paham nasionalisme dan demokrasi. Pergerakan nasional merupakan sebuah upaya-upaya kolektif yang dilakukan untuk mencapai tujuan besar yaitu kemerdekaan danjahteraan bangsa Indonesia. Adapun tujuan-tujuan lain dari per nasional yaitu: 1. Memajukan dan meningkatkan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan; 2. Menumbuhkan jiwa integritas, cinta tanah air dan nasionalisme yang penting bagi proses menuju bangsa independen; 3. Membangun kekuatan bangsa yang kolektif, non-ko, dan bebas intervensi asing. Dengan demikian, pergerakan nasional tidak hanya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk membangun bangsa yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Melalui pendidikan dan kebudayaan, pergerakan nasional berusaha untuk meningkatkan derajat bangsa dan menumbuhkan jiwa integritas serta cinta tanah air. Selain itu, pergerakan nasional juga berusaha untuk membangun kekuatan bangsa yang kolektif, non-kooperatif, dan bebas dari intervensi asing. Dengan memahami latar belakang dan tujuan pergerakan nasional, kita dapat lebih mengh perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Kita juga dapat belajar dari sejarah ini untuk terus memperjuangkan kesejahteraan dan kedaulatan bangsa kita.