Kasus Seorang wanita berusia 22 tahun dengan asma refrakter yang parah dirawat di ICU medis karena eksaserbasi asma yang parah.Tim perawatan kritis percaya bahwa dia membutuhkan intubasi darurat dan ventilasi mekanis . Namun, dia menolak intubasi dengan menyatakan "Saya muak hidup dengan penyakit ini dan tidak ingin perawatan lagi." Dokter penanggung jawabnya menentukar bahwa dia memiliki kapasitas untuk membuat keputusan (DMC) dan bahwa dia memahami bahwa menolak intubasi dapat mengakibatkar kematiannya. Kasus ini berkaitan dengan prinsip apa beneficence?

Prinsip apa yang berkaitan dengan kasus ini adalah prinsip otonomi.

Dalam kasus ini, wanita tersebut memiliki kapasitas untuk membuat keputusan (DMC) dan dia memahami bahwa menolak intubasi dapat mengakibatkan kematiannya. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki otonomi dalam membuat keputusan tentang perawatannya. Prinsip otonomi dalam etika medis menekankan pentingnya menghormati hak individu untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri. Meskipun tim perawatan kritis percaya bahwa dia membutuhkan intubasi darurat dan ventilasi mekanis, mereka harus menghormati keputusan wanita tersebut.